Namun demikian, masih ada sejumlah pendapat lain yang mendukung tindakan keras Pemerintah China terhadap perusahaan-perusahaan swasta kelas kakap.
Misalnya, tindakan keras pada perusahan transportasi online, Didi Chuxing, yang dilatarbelakangi dugaan salah menangani data sensitif para penggunannya. Hal ini menimbulkan risiko pelanggaran privasi data prbadi dan keamanan siber nasional.
Bahkan, masyarakat China sempat melayangkan protes terhadap pelanggaran data dan penyalahgunaan informasi pribadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Protes dari penduduk juga terjadi dalam bentuk gerakan lying flat yang menyerukan penolakan pada tuntutan untuk bekerja keras, menikah, memiliki anak, atau membeli properti karena imbalan yang berkurang untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam hal ini, perusahaan teknologi China banyak disalahkan karena memaksa kaum muda untuk bekerja berjam-jam dan mengagungkan budaya kerja berlebihan, 996. Praktik 996 mengacu pada bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam, dan enam hari seminggu pada perusahaan teknologi.
Kondisi ini umum terjadi pada perusahaan teknologi besar dan perusahaan rintisan, sehingga memicu kemarahan di kalangan pekerja muda perkotaan.