Mengenal Keuntungan dan Kerugian Investasi Obligasi
Dari sekian banyak jenis investasi di pasar modal, investasi obligasi termasuk yang cukup diminati masyarakat baik pemula ataupun pemain lama.
Investasi obligasi atau surat utang dinilai lebih menguntungkan ketimbang deposito atau investasi konvensional lainnya.
Lihat Juga :REKOMENDASI SAHAM Saham-saham Menjanjikan Cuan di Tengah Potensi Pasar Lesu |
Geliat investasi obligasi makin diminati setelah pemerintah mengeluarkan Surat Utang Negara dan instrumen turunannya seperti Obligasi Negara Ritel dan Obligasi Syariah atau yang dikenal dengan SUKUK.
Sebelum Anda mulai menjajal investasi obligasi, ada baiknya dulu memahami keuntungan dan kerugian dari investasi obligasi agar tidak kecewa dan trauma berinvestasi di pasar modal.
Apa Itu Investasi Obligasi?
Merujuk pada laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi merupakan bentuk investasi dengan memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan atau pemerintah.
Bantuan diberikan dalam bentuk surat utang jangka panjang. Surat utang jangka panjang tersebut diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai dan waktu jatuh tempo tertentu.
Jadi sederhananya, dengan surat tersebut negara atau perusahaan memiliki utang kepada Anda dengan nilai nominal dan jatuh tempo yang telah disepakati.
Anda sebagai investor akan mendapatkan untung dari bunga yang dibayarkan negara atau perusahaan setiap bulannya. Risiko pada investasi obligasi dinilai lebih aman dan stabil.
Jenis Investasi Obligasi
Surat utang atau obligasi dalam praktik investasinya dibedakan menjadi beberapa jenis. Melansir OJK terdapat tiga jenis investigasi obligasi seperti:
Obligasi pemerintah:
Obligasi pemerintah merupakan investasi obligasi dengan Surat Utang Negara diterbitkan oleh pemerintah.
Pemerintah menerbitkan obligasi dengan seri Fixed Rate dan Variable Rate juga juga obligasi bersifat Syariah atau yang disebut dengan Sukuk Negara.
Nama lain dari jenis obligasi pemerintah adalah Treasury Bond. Obligasi pemerintah dinilai memiliki risiko kecil karena dikeluarkan langsung oleh pemerintah atau negara.
Obligasi korporasi:
Obligasi korporasi merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta maupun pemerintah seperti BUMN.
Sama seperti obligasi pemerintah, pada obligasi korporasi surat utang diterbitkan dengan seri yang sama.
Nama lain dari korporasi ini adalah Corporate Bond, jenis obligasi ini dinilai cukup berisiko, khususnya jika pemegang obligasi berkondisi gagal bayar karena berbagai sebab.
Jika terjadi gagal bayar maka tingkat suku bunga yang harus dibayarkan oleh penerbit surat utang juga semakin tinggi.
Obligasi ritel:
Obligasi ritel merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah dan dijual kepada individu atau perseorangan.
Dalam hal ini, pemerintah menunjuk agen penjual resmi atau rekanan. Instrumen obligasi yang dijual biasanya ORI dan SUKUK Ritel.
Semua jenis dan instrumen obligasi tersebut diperdagangkan melalui Bursa Efek Indonesia.
Jenis Obligasi Pemerintah dinilai lebih aman dan berisiko kecil, sehingga bagi Anda pemula dalam investasi khususnya obligasi, Obligasi Pemerintah merupakan opsi yang sesuai.
Menimbang Untung-Rugi Investasi Obligasi
Setelah mengetahui jenis dan memilihnya, berikut pertimbangan seputar keuntungan dan potensi kerugian yang didapat dari investasi obligasi.
Keuntungan Investasi Obligasi
- Memperoleh bunga atau yang dikenal dengan istilah kupon dalam investasi obligasi. Keuntungan bunga yang diperoleh bersifat periodik, bisa setiap bulan, per tiga atau enam bulan. Tingkat bunga didapat di atas bunga Bank Indonesia.
- Mendapat keuntungan Capital Gain atau keuntungan yang di dapat dari selisih harga jual setelah dikurangi harga beli.
- Cocok dijadikan tabungan jangka panjang. Umumnya jatuh tempo dari surat utang berada di kisaran 5 tahun ke atas.
- Lebih aman dan tepercaya terlebih jika memilih obligasi pemerintah.
- Risiko lebih rendah ketimbang investasi lain seperti saham yang pergerakannya sangat fluktuatif.
- Tersedia dalam banyak opsi pilihan seri efek utang yang dapat dipilih di pasar sekunder.
Kerugian Investasi Obligasi
Selain untung, potensi kerugian juga harus dipertimbangkan dan diperhitungkan dalam berinvestasi. Meski relatif aman dan berisiko rendah, berikut kerugian dari investasi obligasi:
- Tingkat bunga pada investasi obligasi bergantung pada bunga pasar keuangan. Jika harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun begitupun sebaliknya.
- Meski dinilai aman, investasi obligasi tetap memiliki risiko gagal bayar, terlebih jika peminjam tidak mampu membayar bunga dan pokok utang
- Perusahaan yang mengeluarkan obligasi berpotensi melakukan penarikan sebelum masa jatuh tempo apabila terdapat persyaratan tersebut dalam kontrak perjanjian.
Demikian keuntungan dan kerugian investasi obligasi yang dapat Anda ketahui. Perbanyak menggali informasi atau mempelajari dunia investasi yang Anda pilih agar uang yang dikeluarkan tepat sasaran dan investasi dapat berjalan dengan baik.
(imb/fef)