Pencapaian itu tak lantas membuatnya puas. Pada 1973, perusahaannya makin agresif dengan mengakuisisi kepemilikan 31 persen saham PT Uni Djaja yang merupakan produsen kamput di Medan.
Langkah itu berlanjut. Pada 1974, perusahaannya memperluas cakupan usaha ke sektor makanan dengan mendirikan CV Central Foods Industrial Corporation atau Central Food.
Pada masa awal usaha, perusahaan ini mengembangkan produk unggulan kecap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menggunakan brand ABC yang sudah tertanam dalam pikiran masyarakat, perusahaan mengembangkan kecap bermerek ABC dengan varian manis, asin dan sedang.
Tak berhenti sampai di situ, perusahaan melebarkan produksi mereka ke Sirup ABC, Saus Tomat ABC dan sambal ABC. Pelebaran pangsa pasar ini membuat perusahaan semakin berkibar.
Bahkan pada 1980, produk ABC, seperti sirup maupun sambal ABC mulai merajai pasar Indonesia. Tak hanya itu, produk-produk itu kemudian diekspor ke Amerika, Kanada, Australia, Singapura, Timor Leste dan sejumlah negara lainnya.
Lihat Juga : |
Perusahaan juga melebarkan pangsa pasarnya ke bisnis sikat dan pasta gigi bermerk Formula. Grup ABC di bawah tangan Husain juga melayani produksi dengan nama merek sesuai yang diminta mitra mereka di luar negeri.
Layanan ekspor ini memberikan sumbangan pendapatan sampai dengan 40 persen bagi ABC. Sukses di situ, cakupan bisnis kelompok usaha ABC dan Orang Tua terus menggurita ke mana-mana.
Pada 1983, perusahaan membangun perusahaan produsen pembalut wanita bermerek Innosense, Honeysoft dan Modess untuk PT Johnson & Johnson Indonesia. Setelah Chandra Djojonegoro dan Chu Sok Sam meninggal pada akhir 1980-an lalu, bisnis kelompok usaha ABC semakin menggurita.
(bir)