Tips Beli Properti di Tengah Pandemi

CNN Indonesia
Jumat, 08 Okt 2021 13:19 WIB
Berbagai sektor usaha mengalami perlambatan hingga kontraksi akibat pandemi covid-19, tak terkecuali properti. Lantas, kapan waktu yang tepat membeli properti?
Berbagai sektor usaha mengalami perlambatan hingga kontraksi akibat pandemi covid-19, tak terkecuali properti.(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai sektor usaha mengalami perlambatan hingga kontraksi akibat pandemi covid-19, tak terkecuali properti.

Bank Indonesia (BI) merilis Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang menunjukkan harga properti cenderung turun pada kuartal I 2021 sebesar 1,35 persen secara tahunan. Padahal kuartal sebelumnya harga properti tercatat naik sebesar 1,43 persen.

Lantas, apakah saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli properti?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Tatadana Consulting Tejasari Assad mengatakan saat ini menjadi momentum yang tepat untuk membeli properti.

"Saat ini bagus untuk beli rumah," kata Tejasari kepada CNNIndonesia.com, Kamis (7/10).

Menurutnya, suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang relatif rendah dan promo yang diberikan pengembang menjadi alasan untuk membeli rumah di masa pandemi.

Bank Indonesia memang menurunkan suku bunga KPR sebesar 212 bps pada Juni 2020 hingga Juni 2021, ditambah dengan penurunan sebesar 124 bps pada periode yang sama.

Kebijakan ini diambil dengan tujuan untuk terus mendorong peningkatan pertumbuhan KPR di kalangan masyarakat.

Dilansir situs OJK, beberapa bank memberikan suku bunga KPR yang relatif rendah. Tercatat, Bank BNI sebesar 7,25 persen, Bank BCA sebesar 7,20 persen, hingga Bank BPD Yogyakarta sebesar 5,76 persen.

Namun, bagi masyarakat yang tidak ingin mengambil KPR, bisa mulai mengumpulkan uang terlebih dahulu atau investasi. Tejasari menyarankan investasi reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap dengan return di atas harga kenaikan properti bisa menjadi pilihan.

Bagi anda yang masih bingung memilih properti seperti apa yang diinginkan. Tejasari membeberkan beberapa tips untuk memilih properti.

Pertama, periksa kemampuan beli dengan properti yang diincar. Dengan begitu anda dapat menentukan besaran uang muka dan cicilan yang mampu dibayarkan.

Kedua, pilih jenis properti yang diinginkan. Apakah properti tersebut berbentuk hunian tapak seperti perumahan atau hunian vertikal seperti apartemen maupun rumah susun.

Ketiga, bagi masyarakat yang berminat mengambil KPR periksa terlebih dahulu besaran biayanya dan alternatif KPR dari perbankan lain.

Sementara itu, Head of Financial Planner OneShild Financial Independence Agustina Fitria Aryani menyarankan untuk mencari investasi yang bisa mengalahkan pertumbuhan harga properti.

Misalnya investasi emas dengan jumlah besar agar bisa melampaui harga properti. Hingga menabung untuk membeli tanah terlebih dahulu.

"Menyisihkan dana secara bertahap sehingga mampu untuk membeli tanahnya dulu. Sebab umumnya kenaikan harga properti didorong oleh kenaikan harga tanahnya," kata Agustina kepada CNNIndonesia.com, Kamis (7/10).

Agustina menyarankan untuk memilih rumah tapak dengan ventilasi dan pencahayaan yang memadai. Serta mudah mengakses tempat publik seperti pasar, sekolah, transportasi umum, hingga rumah sakit.

Investasi Properti

Agustina menyarankan agar masyarakat membeli rumah untuk kebutuhan tempat tinggal terlebih dahulu sebelum berinvestasi properti.

"Kalau sudah punya hunian, bisa mulai dipikirkan untuk investasi," kata Agustina.

Ia mengatakan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi properti dan tanah untuk memperhatikan sejumlah biaya yang harus ditanggung. Di antaranya sertifikat tanah dan bangunan, perpajakan, biaya perawatan, hingga iuran lingkungan.

Selain itu, aset properti yang ingin diinvestasikan harus dipastikan benar-benar dapat memberikan keuntungan dan tidak menjadi properti kosong.

"Properti kosong itu hunian yang tidak ditinggali atau tidak disewakan, jadi nganggur," ujarnya.

Sebab properti kosong akan cepat rusak dan dikhawatirkan dapat dikuasai oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

[Gambas:Video CNN]



(fry/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER