Menimbang Plus Minus Asuransi Swasta dan BPJS Kesehatan

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Senin, 18 Okt 2021 11:24 WIB
Masyarakat punya beberapa pilihan jaminan kesehatan, asuransi dan BPJS Kesehatan. Apa plus minus jaminan kesehatan itu. Berikut rinciannya.
Masyarakat punya beberapa pilihan jaminan produk kesehatan untuk melindungi mereka, asuransi dan BPJS Kesehatan. Kedua pilihan itu ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ilustrasi. (Istockphoto/Courtneyk).

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho sependapat dengan Lusiana. Menurutnya, masyarakat harus tahu apa yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kemampuan bayarnya.

Jika masyarakat nyaman dengan fasilitas yang diberikan BPJS Kesehatan, misalnya kamar tidak bisa VIP atau maksimal hanya bisa kelas I dan siap dengan antrean panjang, maka tak masalah memilih BPJS Kesehatan.

"Kalau terima dengan kondisi seperti itu, BPJS Kesehatan sudah cukup," kata Andy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, jika masyarakat tak nyaman dan punya dana lebih untuk membayar jaminan produk kesehatan, maka tak masalah memilih asuransi swasta atau bahkan keduanya.

"Jadi ada faktor kenyamanan yang tidak diberikan BPJS Kesehatan," imbuh Andy.

Ia berpendapat memiliki BPJS Kesehatan dan asuransi swasta secara sekaligus sah-sah saja. Hal itu kembali lagi pada kebutuhan dan kemampuan bayar masyarakat.

"Boros atau tidaknya? Punya asuransi kesehatan itu ibarat punya dana darurat. Asuransi kesehatan dengan iuran minimal BPJS Kesehatan sekitar Rp100 ribu bisa punya cadangan dana besar, kalau sakit tidak perlu uang lagi karena ditanggung BPJS," papar Andy.

Begitu juga dengan asuransi swasta. Membayar premi setiap bulan kepada perusahaan asuransi swasta bisa diibaratkan seperti mengumpulkan dana darurat.

Dengan demikian, jika ada musibah sakit dan membutuhkan biaya besar, maka tak perlu pusing lagi memikirkan dananya. Semua sudah ditanggung oleh asuransi.

Namun, masyarakat juga harus jeli dalam memilih produk asuransi swasta. Manfaat dari setiap produk akan berbeda-beda.

Semakin banyak manfaatnya, maka akan semakin mahal iuran premi yang harus dibayar setiap bulan. Jadi, jangan sampai masyarakat asal memilih produk asuransi swasta.

Sekali lagi, sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan bayar. Bila iuran premi asuransi swasta dirasa mahal, maka BPJS Kesehatan juga sudah cukup.

Poin-Poin Perbedaan

BPJS Kesehatan:
1. Iuran setiap bulan lebih murah mulai dari Rp35 ribu-Rp150 ribu
2. Antrean layanan di rumah sakit panjang
3. Harus ke fasilitas kesehatan (faskes) 1 atau puskesmas terlebih dahulu untuk mendapatkan rujukan pelayanan di rumah sakit
4. Rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan terbatas

Asuransi Swasta:
1. Iuran premi setiap bulan lebih mahal dari BPJS Kesehatan
2. Iuran premi naik setiap tahun atau ada perubahan jumlah iuran per tahun
3. Biaya premi tergantung risiko tertanggung dan kondisi kesehatan
4. Rumah sakit yang bekerja sama dengan asuransi swasta lebih banyak dibandingkan dengan BPJS Kesehatan
5. Tidak perlu ke puskesmas terlebih dahulu untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit
6. Antrean tidak panjang seperti layanan BPJS Kesehatan

(agt)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER