Ekonom Gita Gopinath akan menanggalkan jabatannya sebagai Chief Economist IMF pada Januari 2022. Ia disebut akan kembali mengajar di departemen ekonomi Universitas Harvard pada Januari tahun depan.
Harvard memperpanjang cuti Gita selama satu tahun sehingga ia dapat mengabdi di IMF selama 3 tahun. Ia telah memimpin Departemen Penelitian IMF yang menghasilkan proyeksi ekonomi dunia secara kuartal dan perkembangan proyeksi PDB dunia.
Managing Director IMF Kristalina Georgieva memuji Gita yang telah mencatatkan sejarah sebagai perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut. Georgieva juga menilai karyanya memberikan analisis yang kritis selama pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kontribusi Gita terhadap IMF dan keanggotaannya benar-benar luar biasa, pengaruhnya terhadap IMF sangatlah besar," kata Georgieva dikutip dari AFP, Rabu (20/10).
Georgieva menyebut IMF beruntung dengan kehadiran Gita karena pengetahuannya tentang keuangan dan makroekonomi yang dapat diandalkan untuk melewati krisis ekonomi akibat pandemi.
Gita berperan penting dalam target vaksinasi global untuk mengakhiri pandemi. Selain itu ia juga membantu pembentukan tim untuk menganalisis kebijakan dalam memitigasi perubahan iklim.
Keluarnya Gita dari IMF tidak berkaitan dengan kontroversi sang atasan. Kasus Georgieva masih di investigasi terkait tekanan terhadap ekonom untuk mengubah kebijakan kemudahan berbisnis terhadap sejumlah negara.
Namun dewan IMF menegaskan Georgieva tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji tersebut. Keputusan Gita untuk meninggalkan jabatannya tidak terkait dengan kejadian beberapa pekan lalu.
Gita sendiri merupakan seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan yakni Amerika Serikat dan India. Ia mulai menduduki posisi tersebut sejak Oktober 2018. IMF mengatakan akan segera membuka lowongan untuk menggantikan kekosongan posisi tersebut.
(fry/chs)