Jawa Barat disebut-sebut menjadi provinsi yang paling dicari investor. Hal tersebut seiring dengan wilayahnya yang memiliki banyak keunggulan sehingga menjadi daya tarik bagi para penanam modal.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan keunggulan investasi di Jawa Barat yakni efisiensi investasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasional, bahkan bersaing dengan berbagai negara di Asia Tenggara.
"Pada tahun 2020, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jawa Barat tercatat pada kisaran 4 persen. Artinya, 1 persen pertumbuhan ekonomi Jawa Barat membutuhkan rasio investasi/produk domestik regional bruto (PDRB) sekitar 4 persen," ujarnya dalam konferensi pers The 3rd West Java Investment Summit, Bandung, Kamis (21/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Jawa Barat merupakan provinsi kontributor terbesar ketiga bagi perekonomian Indonesia. Salah satu elemen penting dalam mendorong perbaikan ekonomi dan mendukung pencapaian ketahanan ekonomi Jawa Barat adalah investasi.
Data Pemprov Jabar menyebutkan, sumbangan investasi terhadap perekonomian Jawa Barat mencapai 24,88 persen dari PDRB atau komponen kedua terbesar setelah konsumsi.
Jawa Barat juga menjadi destinasi investasi utama secara nasional, baik investasi yang bersumber dari luar negeri (PMA) maupun domestik (PMDN).
Pada semester I tahun 2021, realisasi investasi Jawa Barat mencapai Rp72,5 triliun tercatat sebagai realisasi investasi tertinggi di Indonesia.
Ini menunjukkan keunggulan dan daya saing investasi yang dimiliki Jawa Barat.
Herawanto melanjutkan, ICOR Jawa Barat jauh lebih baik dibandingkan dengan nasional yang sebesar 6,8 persen dan mampu bersaing dengan Thailand (4,4 persen), Malaysia (4,5 persen), ataupun Vietnam (4,6 persen).
Herawanto menekankan pentingnya pemerataan investasi antara Jabar bagian utara dan selatan demi mendorong ketahanan dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
"Jabar selatan juga menjadi kawasan potensial sebagai lumbung pangan Jawa Barat bahkan nasional," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan pentingnya mendorong investasi daerah sebagai salah satu kunci utama untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.
"Sebagai daya dukung investasi, otoritas perlu untuk terus memastikan kebijakan ekonomi yang prudent melalui bauran kebijakan. Juga menjaga sinergi koordinasi kebijakan ekonomi nasional yang erat antara pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas
(mko/fef)