Pemerataan Investasi demi Ketahanan Ekonomi Jabar Lewat WJIS

Pemprov Jawa Barat | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Okt 2021 11:09 WIB
Pemerataan investasi antara Jawa Barat bagian utara dan selatan dinilai penting dalam upaya mendorong ketahanan dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi setempat.
The 3rd West Java Investment Summit hari pertama di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Kamis (21/10/2021). (Foto: Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Efisiensi investasi yang lebih tinggi dari skala nasional disebut sebagai keunggulan Jawa Barat. Efisiensi itu bahkan bersaing dengan berbagai negara di Asia Tenggara.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto memaparkan, dengan realisasi investasi Jawa Barat sebesar Rp72,5 triliun pada semester I/2021, Jawa Barat menjadi destinasi investasi utama secara nasional, baik yang bersumber dari luar negeri (PMA) maupun domestik (PMDN). Realisasi investasi itu tercatat menjadi yang tertinggi di Indonesia, mencerminkan keunggulan dan daya saing yang baik.

Sementara pada 2020, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jawa Barat tercatat pada kisaran 4 persen, di mana 1 persen pertumbuhan ekonomi Jawa Barat membutuhkan rasio investasi/produk domestik regional bruto (PDRB) sekitar 4 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ICOR Jawa Barat jauh lebih baik dibandingkan dengan nasional yang sebesar 6,8 persen dan mampu bersaing dengan Thailand (4,4 persen), Malaysia (4,5 persen), ataupun Vietnam (4,6 persen)," ujar Herawanto dalam konferensi pers The 3rd West Java Investment Summit (WJIS) di Bandung pada Kamis (21/10).

Kegiatan The 3rd West Java Investment Summit diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Pemda Provinsi melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat. Gelaran WJIS ketiga ini merupakan puncak acara, menutup rangkaian Road to WJIS 2021 berupa Forum Infrastruktur, Peluncuran Ekosistem Investasi Jawa Barat, dan Peningkatan Kapasitas Presentasi Ikhtisar Proyek Investasi.

Pada kesempatan itu, Herawanto menekankan pentingnya pemerataan investasi antara Jawa Barat bagian utara dan selatan dalam upaya mendorong ketahanan dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi setempat.

Di kawasan utara, potensi investasi Jawa Barat berhubungan dengan proyek Segitiga Rebana yang kompleks dan canggih. Proyek tersebut dilengkapi dengan beberapa smart city metropolitan dan kawasan industri yang dikelilingi oleh infrastruktur pendukung seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan jalan tol.

Di kawasan selatan, investasi Jawa Barat diarahkan pada berbagai proyek ekonomi hijau (green economy) dari sektor pariwisata dan pertanian. Secara khusus, proyek-proyek tersebut diharapkan dapat menjawab keprihatinan investor global terkait masalah ekonomi hijau akibat perubahan iklim.

"Jabar selatan juga menjadi kawasan potensial sebagai lumbung pangan Jawa Barat, bahkan nasional," kata Herawanto.

Dia menambahkan, pengembangan ekonomi di Jawa Barat selatan dapat menjamin pertumbuhan ekonomi Jawa Barat secara umum untuk masuk dalam zona positif. Syaratnya, proyek yang ditawarkan dalam WJIS bisa direalisasikan.

Herawanto mengingatkan, pengembangan kawasan Jawa Barat wilayah selatan harus dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan.

Saat memberi sambutan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan perihal The Role of Investment in Indonesian Economy, dan menekankan pentingnya mendorong investasi daerah sebagai salah satu kunci utama untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, pada jangka menengah panjang, investasi diperlukan untuk kembali pada path reformasi struktural menuju Indonesia maju.

"Sebagai daya dukung investasi, otoritas perlu untuk terus memastikan kebijakan ekonomi yang prudent melalui bauran kebijakan (policy mix) dan pentingnya menjaga sinergi koordinasi kebijakan ekonomi nasional yang erat antara pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan berbagai instansi serta lembaga," ujarnya.

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa kebijakan investasi Indonesia dibangun untuk terus mendorong iklim investasi yang positif guna mendukung pemulihan ekonomi. Seperti di Jawa Barat, pemerataan investasi juga menjadi agenda penting nasional, antara lain melalui pemerataan investasi infrastruktur.

Hingga saat ini, Jawa Barat merupakan provinsi kontributor terbesar ketiga bagi perekonomian Indonesia, dengan investasi sebagai salah satu elemen pendorong perbaikan ekonomi, yang juga mendukung pencapaian ketahanan ekonomi Jawa Barat. Sumbangan investasi terhadap perekonomian Jawa Barat mencapai 24,88 persen dari PDRB atau komponen kedua terbesar setelah konsumsi.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER