Bank Indonesia (BI) memprediksi perekonomian Sumatera Utara (Sumut) tumbuh positif pada tahun ini di kisaran 2,5 persen hingga 3,3 persen. Akselerasi tersebut didukung oleh perbaikan permintaan domestik dan pertumbuhan ekonomi global yang menguat.
"Tahun ini, (pertumbuhan ekonomi) 2,5 persen-3,3 persen. Tahun depan saya optimis pertumbuhan perekonomian Sumut akan lebih terakselerasi lagi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara Soekowardojo saat pertemuan tahunan Bank Indonesia Sumatera Utara, Rabu (24/11).
Selain itu, tambahnya, optimisme tercapainya herd immunity pada Maret 2022 seiring akselerasi vaksinasi juga turut mendorong perbaikan ekonomi. Kemudian, investasi swasta juga diperkirakan semakin terakselerasi seiring iklim investasi yang kondusif pada 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tercermin dari kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan tenaga kerja yang kompetitif. Hal ini didukung oleh upaya implementasi Peraturan Daerah turunan Undang-Undang Cipta Kerja," terang Soekowardojo.
Sementara, dari sisi eksternal, perbaikan ekonomi global terutama negara mitra dagang akan mendorong permintaan komoditas ekspor. Utamanya kelapa sawit, karet, dan kopi di tengah harga komoditas yang diperkirakan masih tinggi.
"Seiring dengan perbaikan di sisi permintaan, seluruh lapangan usaha utama diperkirakan mengalami akselerasi pada tahun 2022. Pelonggaran pembatasan kegiatan di setiap kabupaten/kota yang disertai terkendalinya kasus pandemi covid-19 diprediksi mampu menghidupkan kembali kegiatan ekonomi di berbagai sektor," pungkasnya.
Namun begitu, sejalan dengan pemulihan ekonomi, tekanan inflasi Sumut diperkirakan meningkat pada 2022. Ini disebabkan permintaan masyarakat yang menguat seiring membaiknya pendapatan dan perekonomian.
"Maka koordinasi pengendalian inflasi perlu tetap diperkuat untuk memastikan pencapaian target inflasi di Tahun 2022. Selain itu perluasan digitalisasi sistem pembayaran terus dilakukan," bebernya.