Lonjakan Kasus Covid Ancam Pemulihan Ekonomi Eropa

CNN Indonesia
Kamis, 25 Nov 2021 05:52 WIB
Kenaikan kasus covid-19 di Eropa menghambat pemulihan ekonomi di benua biru. Pasalnya, sejumlah negara kembali menerapkan lockdown. Ilustrasi. (AP/Matt Dunham).
Jakarta, CNN Indonesia --

Eropa tengah mengalami lonjakan kasus covid-19. Hal ini membawa ketakutan akan pemulihan ekonomi di benua biru tersebut. Belum lagi ditambah dengan masalah baru yang akan ditimbulkan akibat musim dingin.

Sejauh ini, gelombang kasus covid-19 hanya memberikan sedikit pengaruh terhadap aktivitas bisnis. Purchasing Managers Index (PMI) bahkan membaik pada November setelah 6 bulan berturut-turut melemah.

Chief Business Economist IHS Markit Chris Williamson mengatakan ekspansi bisnis menjadi alasan ekonomi Eropa meningkat.

Namun, ekspektasi ekonomi Eropa ke depan masih terlihat suram. Sebagai contoh, Austria pekan lalu mengumumkan akan kembali memberlakukan lockdown. Kasus penularan di Jerman bahkan bisa saja membuat negara tersebut membatasi pergerakan penduduknya.

Komisi Eropa melaporkan kepercayaan konsumen Eropa jatuh. Ini diperparah dengan catatan IHS Markit yang mengatakan ekspektasi perusahaan untuk ekonomi ke depan menurun di bawah awal tahun ini.

Ekonom Eropa Bank of America Ruben Segura-Cayuela memaparkan diperlukan banyak data untuk mengetahui jenis pembatasan seperti apa yang dapat membatasi ekonomi kawasan tersebut.

"Saya mengasumsikan, berdasarkan apa yang kami lihat beberapa bulan terakhir, ini (kepercayaan bisnis dan konsumen) akan semakin mengecil," ujar Ruben dikutip dari CNN Business, Rabu (24/11).

Ekonom Eropa Capital Economics Jessica Hinds bahkan melihat mungkin saja pertumbuhan ekonomi akan stagnan, apabila terjadi lockdown di beberapa negara.

Saat ini, sektor manufaktur Jerman mengalami masalah hambatan pasokan sehingga mengganggu industri otomotif dan industri lainnya. Prancis juga akan memberlakukan pembatasan kegiatan setelah dilaporkan terdapat 300 ribu kasus positif baru pada Selasa (22/11).

Tidak hanya pandemi, Eropa kini juga harus berurusan dengan pelemahan ekonomi di China seperti meningkatnya inflasi dan hambatan rantai pasok. Ini dikhawatirkan dapat membuat ongkos bisnis menjadi mahal menjelang musim dingin.



(fry/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK