Sementara, Eko mengatakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) kini sedang murah-murahnya, yakni 3,5 persen. Hal itu mempengaruhi bank dalam menetapkan bunga KPR.
"Bunga sedang rendah-rendahnya sekarang," ujar Eko.
Lihat Juga : |
Tapi, Eko mengingatkan bahwa bunga acuan berpotensi naik tahun depan karena lonjakan inflasi dan kebijakan tapering oleh bank sentral AS The Federal AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika bunga acuan BI naik, otomatis bunga KPR juga akan meningkat. Alhasil, cicilan per bulan akan berat.
Makanya, akhir tahun ini adalah waktu yang tepat bagi Anda yang ingin membeli rumah.
"Kita tidak tahu ke depan bunga bagaimana, tapi kemungkinan naik," ucap Eko.
Selanjutnya, Andy mengatakan membeli rumah akhir tahun ini bisa lebih murah daripada tahun depan karena pemerintah memberikan diskon pajak pertambahan nilai (PPN) 100 persen untuk pembelian rumah maksimal Rp2 miliar sampai akhir 2021.
Dengan demikian, total dana yang dikeluarkan untuk beli rumah bisa berkurang karena diskon itu.
"Bebas PPN dari pemerintah. Kalau ada dana untuk beli rumah, kenapa tidak," kata Andi.
Lihat Juga : |
Lagi pula, rumah juga bisa menjadi investasi jangka panjang. Andy menyebut harga rumah akan naik jika dihitung dalam jangka panjang.
"Worth it untuk investasi, jangka panjang potensi harga naik pasti ada," jelas Andy.
Namun, ia mengingatkan bahwa ada biaya perawatan yang harus dikeluarkan ketika berinvestasi rumah. Minimal, Anda harus mengalokasikan dana untuk membayar air, listrik, ongkos bolak-balik dari tempat tinggal sekarang ke rumah Anda, dan rapi-rapi setiap bulan.
"Tenaga dan biaya, terus ada cicilan juga per bulan," tutup Andy.