RI Banyak Impor Produk Farmasi dari China dan Belanda, Termasuk Vaksin

CNN Indonesia
Rabu, 15 Des 2021 17:27 WIB
BPS mencatat impor produk farmasi melesat 59,73 persen secara bulan menjadi US$502,1 juta pada November 2021.
BPS mencatat impor produk farmasi melesat 59,73 persen secara bulan menjadi US$502,1 juta pada November 2021. Ilustrasi. (AFP/Khaled Desouki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan impor produk farmasi meningkat 59,73 persen secara bulanan dari US$314,3 juta pada Oktober menjadi US$502,1 juta pada November 2021. Impor tersebut banyak dari China, Belanda, hingga Spanyol.

"Komoditasnya juga di antaranya adalah impor vaksin yang cukup tinggi di November ini," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono di konferensi pers virtual, Rabu (15/12).

Sementara secara total, impor produk farmasi dari berbagai negara ke tanah air mencapai US$3,56 miliar sepanjang Januari-November 2021. Realisasinya naik 391,44 persen dari US$1,04 miliar pada Januari-November 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, Margo belum merinci jenis produk farmasi apa saja yang diimpor ke dalam negeri. Begitu juga dengan rincian nilai dari masing-masing produk.

Di sisi lain, BPS mencatat realisasi impor produk farmasi menempati posisi ke-5 terbesar dari total impor Indonesia pada bulan lalu. Kontribusi impor produk farmasi ke total impor sebesar 2,34 persen.

Sementara kontribusi impor tertinggi berasal dari mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya mencapai US$2,63 miliar pada November 2021. Kontribusinya mencapai 14,94 persen.

Kemudian, diikuti oleh mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya senilai US$2,08 miliar, plastik dan barang dari plastik US$950,3 juta, dan bahan kimia organik US$721,8 juta.

Sedangkan secara total, nilai impor Indonesia mencapai US$19,13 miliar pada November 2021. Jumlahnya naik 18,62 persen dari US$16,29 miliar pada bulan sebelumnya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER