Cara Milenial Bergaji Rp8,5 Juta yang Ingin Beli Rumah
Setiap orang tentu berkeinginan untuk memiliki rumah atau hunian pribadi. Tak terkecuali, kaum milenial. Bahkan, tak sedikit milenial kini mulai merencanakan strategi keuangan untuk dapat membeli sebuah rumah.
Bahkan, CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menyebut kaum milenial akan menjadi target pasar properti pada tahun depan. Pasar milenial ini cukup menjanjikan, mengingat saat ini 32,5 persen penduduk Indonesia merupakan kalangan milenial yang lahir antara tahun 1980 hingga 1995.
"Market profile ke depan di saat ini mereka yang berusia di antara 27-39 tahun dengan penghasilan Rp8,5 juta," kata Ali dalam Indonesia Property Outlook, Rabu (22/12) lalu.
Lihat Juga : |
Dengan penghasilan tersebut, ia memperkirakan kaum milenial mampu untuk membeli rumah dengan rentang harga antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar.
Menurut Perencana Keuangan sekaligus pendiri Tatadana Consulting Tejasari Asad, milenial yang mengantongi gaji Rp8,5 juta mampu membeli rumah, asalkan bisa disiplin dalam mengalokasikan pendapatannya.
Bahkan, milenial bisa mencicil dengan opsi uang muka (DP) nol persen. Namun, perlu diingat, hanya 30 persen dari penghasilan yang bisa dialokasikan untuk biaya cicilan rumah. Jika kaum milenial memiliki gaji Rp8,5 juta, maka mereka harus mengalokasikan Rp2,55 juta khusus untuk cicilan rumah.
Meski demikian, patut diingat, mencicil rumah juga bukan tanpa risiko. Jika telat atau tidak lagi sanggup membayar cicilan, maka rumah bisa disita oleh bank.
Lihat Juga : |
Oleh karena itu, Tejasari menyarankan milenial harus benar-benar disiplin dalam mengalokasikan dana, serta memiliki tabungan untuk dana darurat kalau tiba-tiba kehilangan pekerjaan sehingga tidak lagi memiliki penghasilan tetap.
Lebih lanjut, Tejasari menuturkan jika harga rumah antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar tadi dirasa terlalu berat karena ada tanggungan lain, maka alternatifnya milenial harus menyesuaikan harga rumah yang lebih murah dan jauh dari pusat kota.
"Mungkin sudah tidak ada di dalam kota (harga rumah Rp500 juta-Rp1 miliar), jadi mungkin untuk bisa mencicil itu, ada yang perlu disesuaikan," katanya.
Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengungkapkan tiga hal yang perlu diperhatikan oleh kaum milenial saat mencicil rumah.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Atur Ulang Dana Berlibur Antipasi Gaji Naik Minim Tahun Depan |
Kiat Merencanakan Keuangan 2022 di Tengah Ketidakpastian Covid-19
Pertama, jangan hanya berpikir mampu membayar DP dan cicilan setiap bulan saja. Tetapi juga, harus memikirkan apakah sudah mampu mengamankan uang sebesar harga cicilan untuk setiap bulannya dalam kondisi keuangan terburuk.
"Hal yang harus dipikirkan lagi adalah bayar cicilan ini jadi prioritas utama. Kita harus amankan sekian juta untuk bayar cicilan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/12).
Kedua, kaum milenial juga harus memikirkan kehidupan sehari-hari. Andi mengatakan jangan sampai seseorang mampu membayar cicilan, namun kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari jadi terganggu.
"Jangan sampai kita bisa bayar cicilan, tapi makan malah jadi jarang atau bahkan tidak bisa piknik, tidak bisa happy-happy. Pastikan pembayaran ini tidak membuat finansial kita 'goyang'," imbuhnya.
Lihat Juga : |
Ketiga, cari pendapatan lain di luar gaji pokok. Andi mengatakan hal ini dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan jika suatu hari tidak memiliki pemasukan tetap sementara cicilan terus berjalan.
Selain itu, dengan mencari pendapatan tambahan kehidupan sehari-hari juga bisa terbantu.
"Bisa dengan menambah income, kerja sampingan, bisnis sampingan biar bayar cicilan aman tapi masih bisa menikmati hidup," kata Andi.