Plus Minus Investasi Tanah, Ketimbang Rumah atau Apartemen

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jan 2022 11:43 WIB
Pengamat Properti mengingatkan investasi tanah minim biaya perawatan dan lebih menguntungkan, dengan catatan ada perkembangan infrastruktur di sekitarnya.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra).

Sementara, Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho berpendapat biaya operasional yang harus dikeluarkan dalam berinvestasi tanah tak sebesar rumah atau apartemen. Tanah hanya perlu diberi pagar atau patok, sedangkan rumah harus sering dibersihkan. Bahkan, dicat secara rutin.

"Misalnya punya tanah, didiamkan saja, mungkin sekian belas tahun atau berapa puluh tahun, tanah itu tidak akan ke mana-mana. Tidak rusak. Kecuali ada bencana alam ya," papar Andi.

Berbeda dengan bangunan rumah atau apartemen. Pemilik harus sering-sering datang untuk mengecek apakah ada bangunan yang retak hingga membersihkan rumah secara rutin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau bangunan sekian lama tidak dirawat bisa roboh dan rata dengan tanah," tutur Andi.

Meski begitu, Andi mengingatkan pemilik tanah juga harus mengecek asetnya secara berkala. Bukan hanya kondisi tanah yang dicek, tapi juga semua dokumennya.

"Kadang ada kejadian, kita sudah punya surat sah, tiba-tiba ada orang yang mengklaim tanah itu punya dia dan dia punya surat juga," ucap Andi.

Masalah hukum, kata Andi, adalah risiko dalam berinvestasi tanah. Lengah sedikit, aset tersebut bisa jatuh ke tangan orang lain. "Kadang masalah hukum ini butuh effort lebih," ujarnya.

Terkait harga, Andi mengatakan akan bergantung dengan pembangunan infrastruktur di sekitar properti itu berada, baik tanah, apartemen, dan rumah. Jika terdapat beragam pembangunan infrastruktur, maka harga properti otomatis melonjak.

Sebaliknya, jika properti berada jauh dari pusat kota, pembangunan infrastruktur, dan tidak dekat dengan akses transportasi, maka potensi kenaikan harganya akan lambat.



(aud/bir)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER