TAIPAN

Leonid Mikhelson, Miliarder Gas Alam Rusia Pendukung Putin

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Minggu, 06 Mar 2022 07:58 WIB
Leonid Mikhelson adalah konglomerat bisnis gas alam Rusia berharta Rp293,76 triliun. Ia merupakan pendukung Vladimir Putin.
Leonid Mikhelson adalah konglomerat bisnis gas alam Rusia berharta Rp293,76 triliun yang mendukung Vladimir Putin. (Basith Subastian/CNNIndonesia).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sudah bukan rahasia lagi pengusaha Rusia yang masuk 'lingkaran dalam' Vladimir Putin bisnisnya bakal moncer. Hal itu dibuktikan oleh Leonid Mikhelson.

Mikhelson lahir di Kaspiysk, Republik Dagestan, Rusia pada 11 Agustus 1955 silam. Ia dibesarkan di keluarga keturunan Yahudi. Ayahnya, Viktor Mikhelson, merupakan kepala pembangunan utama pipa gas Uni Soviet.

Pada 1977, Mikhelson mendapatkan gelar Insinyur Teknik Sipil Industri dari Institut Teknik Sipil Samara. Setelah itu, ia bekerja sebagai mandor di sebuah perusahaan konstruksi dan perakitan pipa gas Ryazantruboprovodstroy di Tyumen, Siberia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia dipercaya untuk mengawasi proyek pipa gas Urengoi-Chelyabinsk. Karirnya terus menanjak hingga diangkat sebagai kepala bagian teknik Ryazantruboprovodstroy pada 1985.

Setelah itu, ia bekerja di Kuibishevtruboprovodstroy sebagai direktur umum pada 1987. Saat Uni Soviet pecah, Kuibishevtruboprovodstroy menjadi perusahaan pertama yang mengalami privatisasi dan berganti nama menjadi AO SNP NOVA.

Puas menimba pengalaman di perusahaan gas, Mikhelson memutuskan untuk mendirikan perusahaan investasi eksplorasi gas alam, Novainvest, pada 1994. Perusahaan itu diklaim sebagai perusahaan swasta pertama yang dapat bersaing dengan BUMN Rusia, Gazprom.

Selang sembilan tahun, Mikhelson mengubah nama perusahaan menjadi Novatek dan menjadikannya sebagai produsen gas alam kedua terbesar di Rusia. Ia memegang saham mayoritas perusahaan yang diperdagangkan di bursa London dan Moskow sebesar 28 persen.

Tahun lalu, Novatek meraup pendapatan bersih US$6,26 miliar dan mempekerjakan sekitar 5.997 orang. Salah satu proyek yang dikerjakan adalah proyek gas alam di Samudra Arktik.

Selain Novatek, Mikhelson juga berinvestasi pada perusahaan petrokimia Sibur. Pada 2017, Forbes melaporkan Mikhelson mengakuisisi saham milik mantan menantu Putin, Kirill Shamalov, sebesar 17 persen, sehingga porsi kepemilikannya meningkat menjadi 48 persen.

Pada kedua perusahaan itu, Mikhelson bermitra dengan Gennady Timchenko yang juga dikenal dekat dengan Putin.

Sepak terjang Mikhelson di dunia migas membuatnya mampu mengumpulkan kekayaan hingga US$20,4 miliar atau sekitar Rp293,76 triliun (asumsi kurs Rp14.400 per dolar AS) dan menjadi salah satu taipan di Rusia. Forbes menempatkannya di peringkat ke-66 pada Daftar Orang Terkaya Dunia 2021. 

Kendati demikian, jumlah kekayaan Mikhelson dilaporkan susut sekitar 16,5 persen atau US$4,5 miliar karena invasi Rusia terhadap Ukraina menekan saham Novatek pada Kamis (24/2) lalu.

Kantor berita Rusia TASS, melaporkan ia menjadi satu dari setidaknya 13 konglomerat yang dipanggil Putin ke Kremlin pada Februari lalu. Putin mengundang mereka untuk berbicara soal serangan terhadap ekonomi Negeri Beruang Merah.

Ia juga menjadi salah satu konglomerat Rusia yang hartanya terancam disita oleh Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden. Hal itu dilakukan sebagai bentuk sanksi AS atas invasi Rusia ke Ukraina.

Pada Rabu (2/3) lalu, Biden mengumumkan AS akan bergabung dengan sekutu negara Eropa untuk menemukan dan merebut kapal pesiar, apartemen mewah, hingga jet pribadi milik taipan Rusia yang dianggap korup.

"Malam ini saya katakan kepada oligarki Rusia dan para pemimpin korup yang telah menipu miliaran dolar dari rezim yang kejam ini: tidak ada lagi," kata Biden yang mendapat tepuk tangan meriah baik dari partai Demokrat atau pun Republik, dikutip dari CNN.com.

Saat ini, Mikhelson tercatat memiliki kapal pesiar bernama "Pacific". Kapal pesiar sepanjang 280 kaki itu terdaftar di Kepulauan Cayman senilai US$115 juta.

Ini bukan kali pertama bisnis Mikhelson terdampak sengketa Rusia dan Ukraina. Pada 2014 lalu, Novatek juga masuk ke daftar perusahaan yang terkena sanksi AS karena upaya Rusia mengganggu stabilitas Ukraina.

Namun, Mikhelson mendapatkan dukungan Putin lewat National Wealth Fund untuk tetap menjalankan berbagai proyek gas alam.

"Dukungan Anda (Putin) dalam mendapatkan pendanaan dari National Wealth Fund sangat membantu proyek kamu. Khususnya, selama periode sanksi di mana tidak ada pendanaan eksternal yang tepat waktu, dukungan ini membuat proyek tetap dapat dilakukan tepat waktu," ujar Mikhelson saat bertemu dengan Putin lewat kanal Youtube Ruptly pada November 2016 lalu.

Pecinta Seni dan Olahraga

Selain berbisnis, Mikhelson juga menaruh minat besar pada dunia seni. Ia dikenal sebagai kolektor barang seni dan kerap mendanai pameran seni internasional.

Untuk memfasilitasi hobinya, ia bersama sesama kolektor seni Teresa Iarocci Mavica mendirikan organisasi nirlaba VAC Foundation pada 2009. Yayasan ini mendukung pameran dan proyek seni kontemporer di Rusia dan negara pecahan Uni Soviet.

Tak hanya seni, Mikhelson juga mensponsori berbagai tim olahraga Rusia. Lewat Novatek, Mikhelson mendukung Serikat Sepakbola Nasional Rusia. Kemudian, melalui Sibur, Mikhelson mendanai program bekerja sama dengan NBA untuk mempromosikan bola basket di negaranya.

Saat ini Mikhelson tinggal bersama istri dan dua orang anak di kediamannya di Moskow, Rusia.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER