Harga sejumlah bahan pangan naik di pasar tradisional pada Senin (11/4) ini atau pekan kedua Ramadan. Bahan pokok itu mulai dari daging sapi, bawang merah, daging ayam, hingga mie instan.
Imam (40 tahun), seorang pedagang di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan menyebut harga daging sapi naik Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp140 ribu per kg pada saat ini. Padahal, sebelum Ramadan harganya sekitar Rp130 ribu per kg.
"Pasokan sih kayaknya sama saja ya, cuma memang engga tahu kenapa dari distributor tuh naik, sudah seminggu ini," ujar Imam kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, kenaikan harga ini justru berbanding terbalik dengan pendapatannya. Sebab, menurut Imam, penjualan justru menurun sejak harga naik.
Hitung-hitungannya, biasanya ia bisa menjual daging sapi sebanyak 45 kg saat harga Rp130 ribu per kg. Artinya, omzet bisa mencapai Rp5,85 juta per hari. Tapi kini, penjualan cuma mencapai 35 kg dengan harga Rp140 ribu per kg, sehingga omzet hanya Rp4,9 juta per hari.
"Ya kalau dihitung-hitung segitu, turun kan. Mau setok banyak, enggak ada yang beli, kan sayang," imbuhnya.
Imam pun mengaku pesimis bisa untung banyak jelang lebaran nanti. Sebab proyeksinya, harga daging sapi akan naik lagi hingga tembus kisaran Rp160 ribu per kg. "Rasanya sih akan naik lagi ya. Tapi dengan kondisi ekonomi begini, mungkin enggak banyak yang beli juga," tuturnya.
Lihat Juga : |
Tak hanya daging sapi, harga daging ayam juga naik. Saat ini, ayam utuh berukuran kecil dibanderol di harga Rp40 ribu per ekor. Padahal, biasanya cuma Rp35 ribu per kg. Begitu juga dengan ayam utuh ukuran besar, harganya naik dari Rp55 ribu menjadi Rp60 ribu per kg.
"Sudah seminggu ini naik, belum turun-turun lagi," tutur Yusuf (27 tahun) pedagang ayam di pasar tersebut.
Komoditas pangan lain yang juga naik adalah bawang merah. Syarif (35 tahun), pedagang di pasar yang sama mengatakan harga bawang merah kini juga naik Rp5.000 per kg dari Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu per kg.
"Sejak puasa naik pelan-pelan, dari Rp40 ribu, Rp42 ribu, Rp43 ribu, sekarang Rp45 ribu per kg. Mungkin karena yang beli lebih banyak ya puasa begini, naik dari agennya juga," ucap Syarif.
Erwande (35 tahun), pemilik toko kelontong di pasar tersebut juga mencatat kenaikan sejumlah bahan makanan. Misalnya, mie instan kini mau tidak mau dijual di kisaran Rp105 ribu per dus dari semula Rp95 ribu sampai Rp100 ribu per dus.
Sementara tepung terigu naik dari Rp12 ribu menjadi Rp15 ribu per kg. Padahal, biasanya cuma sekitar Rp10 ribu sampai Rp12 ribu per kg.
"Puasa tahun lalu, cuma naik dari Rp10 ribu ke Rp12 ribu, sekarang Rp15 ribu per kg. Bukan cuma mie sama tepung, sabun-sabunan, kecap, semua juga naik Rp1.000 sampai Rp2.000 per kemasan," tutur Erwande.
Kenaikan harga juga tak lepas bagi komoditas beras. Jonny (47 tahun), pemilik toko beras di Pasar Segar Cinere mencatat harga beras premium naik dari Rp12 ribu menjadi Rp14 ribu per kg. Begitu juga dengan beras kualitas medium dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu per kg.
"Kalau di berita-berita katanya harga aman, pasokan aman, ah tapi di lapangan, di pasar mah naik-naik juga," kata Jonny.
Kendati begitu, Jonny menduga kenaikan harga beras memang terjadi karena permintaan yang meningkat saat Ramadan. Sebab, kenaikan harga juga terjadi dari agen distributornya.
Meski harga sejumlah bahan pangan naik, namun Syarif menyatakan harga cabai-cabaian stabil sejak awal Ramada hingga hari ini. Tercatat, harga cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan cabai merah besar tetap di kisaran Rp60 ribu per kg.
"Yang sempat naik itu cabai rawit hijau sih ke Rp60 ribu, tapi sekarang sudah turun ke Rp45 ribu per kg," ujar Syarif.
Harga bahan pangan lain yang stabil adalah bawang putih di kisaran Rp35 ribu per kg. Lalu, gula pasir tetap di Rp15 ribu per kg.