5 Faktor Harga Batu Bara Terus Melonjak Versi Eks Wamen ESDM

CNN Indonesia
Kamis, 07 Jul 2022 18:48 WIB
Mantan Wamen ESDM Arcandra Tahar mengungkap lima faktor penyebab harga batu bara terus melonjak.
Mantan Wamen ESDM Arcandra Tahar mengungkap lima faktor penyebab harga batu bara terus melonjak. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengungkap lima faktor penyebab harga batu bara terus melonjak.

Harga batu bara pada perdagangan bursa ICE Newcastle, Rabu (6/7), ditutup pada posisi US$397 per ton. Harganya naik 1,13 persen dibandingkan hari sebelumnya.

"Bergejolaknya harga batu bara pada tahun ini telah menimbulkan krisis multidimensi di beberapa negara," ujar Arcandra dikutip dari unggahan instagram resminya, Kamis (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, naiknya kebutuhan listrik di India sebagai salah satu negara importir batu bara terbesar di dunia. Pasalnya, 44 persen tenaga listrik India bergantung pada batu bara.

"Kontribusi dari nuklir dan gas semakin berkurang, sehingga batu bara menjadi pilihan yang tidak terelakkan," terang dia.

Kedua, terganggunya ketersediaan energi untuk pembangkit listrik dan pemanas di Eropa. Hal ini diakibatkan oleh perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai.

Selain itu, terjadi gangguan suplai listrik dari PLTA di negara-negara Skandinavia dan gangguan pembangkit nuklir di Prancis yang memaksa banyak negara menggunakan PLTU.

Salah satu contohnya, Jerman yang akan kembali menghidupkan 9 GW PLTU pada tahun ini. "Sekali lagi, krisis Rusia dan Ukraina menyadarkan kita akan dampaknya terhadap banyak sektor," imbuhnya.

Ketiga, rencana penutupan sejumlah tambang batu bara di Australia. Padahal, Australia menjadi tujuan impor batu bara banyak negara, seperti Jepang, Korea, Taiwan dan India.

"Karena batu bara diperdagangkan kurang lebih sama seperti minyak, maka persepsi trader sangat mempengaruhi harga," jelasnya.

Keempat, penurunan produksi batu bara Rusia akibat perang dengan Ukraina. Kelima, terjadinya penggantian presiden Kolombia yang berjanji dalam masa kampanye untuk tidak memperpanjang kontrak-kontrak penambangan batu bara.

Padahal, Kolombia termasuk negara pengekspor batu bara yang cukup berpengaruh di dunia.

"Dengan kondisi ini, akan terjadi kekurangan dari sisi suplai di masa depan yang berimbas pada naiknya harga batu bara saat ini," tuturnya.

Selain kelima faktor di atas, Arcandra melihat ada hal lain yang membuat harga batu bara bergejolak. Salah satunya, terganggunya LNG plant di Texas yang mengakibatkan LNG yang direncanakan untuk dipakai di Eropa tidak terpenuhi.

"Tidak dapat dipungkiri, kebutuhan manusia akan batu bara masih sangat tinggi. Namun, jangan sampai kita kehilangan fokus dalam membangun lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(idy/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER