Menanggapi hal tersebut, Section Head Communication Relation MOR V Pertamina Patra Niaga Arya Yusa Dwicandra menampik membatasi penyaluran Pertalite di Sumba.
Kenyataannya, ia menegaskan, memang kuota BBM bersubsidi, baik Pertalite maupun Solar, terbatas dari pemerintah.
"Untuk wilayah Jatimbalinus, kuota (Pertalite) sudah tersalurkan sekitar 70 persen. Sehingga, sisanya 30 persen harus diatur agar bisa sampai Desember 2022 ini. Jika tak diatur, maka perkiraan buat September-Oktober bisa habis," terang Arya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Pertamina, lanjut dia, hanya menyalurkan sesuai kuota tersedia. Walaupun stok BBM di seluruh terminal, ia klaim, aman.
"Hanya saja kami tidak bisa menyalurkan di luar kuota yang sudah ditentukan. Lebih tepatnya mengatur, menyesuaikan dengan kuota," jelas Arya.
Terkait penimbunan Pertalite oleh warga Sumba, ia menolak berkomentar lebih jauh. Menurut dia, penimbunan sudah masuk aspek hukum.
"Kami imbau BBM bersubsidi harus disalurkan ke konsumen yang berhak, tepat sasaran, kalau ranah regulasi dan pengawasan tidak di kami," kata Arya.
(bir)