Bank of Ireland Group selaku salah satu bank terbesar di Irlandia menawarkan upah atau cuti berbayar kepada karyawan wanita yang mengalami menopause.
Dalam pengumuman resmi pada Rabu (19/10), Bank of Ireland menjelaskan karyawan bisa mengambil cuti hingga 10 hari dalam setahun jika mengalami gejala fisik atau psikologis yang berkaitan dengan menopause.
Kepala Hubungan Karyawan Bank of Ireland Joanne Healy mengatakan langkah ini ditetapkan karena perusahaan ingin membantu karyawan di semua tahap kehidupan, termasuk menopause.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan membantu kami terus membangun lingkungan kerja di mana setiap orang diperlakukan dengan adil, bermartabat, dan hormat," katanya, dikutip dari CNN.
Kesadaran akan hal ini makin marak di perusahaan Inggris dan Eropa, termasuk Danske Bank dan Deloitte yang turut memperkenalkan kebijakan dengan target menopause.
Menurut studi Departemen Kesehatan Irlandia, lebih dari separuh wanita menopause melaporkan gejala yang meliputi kelelahan, masalah tidur, nyeri sendi, dan muka memerah.
Lihat Juga : |
Kebijakan cuti berbayar dari Bank of Ireland ini hadir menyusul penelitian terbaru yang diterbitkan McKinsey & Co. pada Selasa (18/10) di mana wanita dalam peran kepemimpinan di AS cenderung memilih resign jika diperlakukan tidak adil di tempat kerja.
Sementara, sebuah survei terpisah oleh Standard Chartered Bank dan Komisi Keterampilan Layanan Keuangan Inggris menemukan bahwa seperempat wanita lebih mungkin pensiun dini karena menopause.
Bank of Ireland tercatat mempekerjakan sekitar 9.800 orang di seluruh dunia. Sebagian besar karyawannya berbasis di Irlandia dan Inggris.