Di Depan Jokowi, Gubernur BI Sebut Rupiah Bakal Menguat
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis nilai tukar rupiah bakal menguat pada tahun depan. Namun, Perry tidak menyebutkan di level berapa penguatan rupiah tersebut.
"Stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga. Komitmen tinggi Bank Indonesia, rupiah pada 2023 insyaallah akan menguat apabila gejolak global mulai mereda," ujarnya di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di JCC Senayan, Rabu (30/11).
Perry mengatakan penguatan rupiah di tahun depan juga didukung oleh perekonomian Indonesia yang tumbuh kuat tahun ini. Apalagi, ekonomi dalam negeri cukup baik dibanding banyak negara lain.
Selain itu, tahun depan inflasi diperkirakan kembali landai ke level maksimal 4 persen. Kemudian, neraca modal diperkirakan surplus karena penanaman modal asing (PMA) yang tetap tumbuh.
"Stabilitas eksternal tetap kuat dan transaksi berjalan juga seimbang pada 2023," imbuhnya.
Kendati, Perry mengatakan stabilisasi rupiah tidak hanya bisa dilakukan dari sisi kebijakan moneter. Koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain perlu diperkuat.
"Sinergi dan inovasi adalah kata kunci untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional. Telah terbukti selama pandemi. Perlu diperkuat menghadapi gejolak global dan kebangkitan tahun depan," jelasnya.
Sementara, untuk pertumbuhan ekonomi, di 2023, Bank Indonesia (BI) memprediksi bisa tumbuh 4,5 persen-5,3 persen dan tahun depan meningkat 4,7 persen-5,5 persen.