Sam Bankman-Fried, eks bos bursa kripto FTX, menawarkan uang jaminan US$250 ribu setara Rp3,8 miliar demi membebaskannya dari tuntutan penjara.
Bahkan, ia tak keberatan memakai gelang kaki yang memonitor pergerakannya selama menghirup udara di luar penjara, termasuk wajib lapor setiap hari.
Mengutip CNN Business, Rabu (14/12), pengacara Bankman-Fried menuturkan kliennya juga telah menyerahkan paspor saat ditangkap oleh pihak berwenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan bahwa kliennya sudah lama menderita depresi, insomnia, dan attention deficit disorder (ADD).
Menurut pengacaranya, Bankman-Fried sudah lama mengkonsumsi obat untuk mengatasi masalah depresi dan insomnianya tersebut.
Pengadilan pun mempertanyakan kehadiran keluarga Bankman-Fried dan meminta resep obat yang dikonsumsi tersangka.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut AS Damian Williams memastikan akan ada lebih banyak orang yang datang di sidang penuntutan Bankman-Fried di distrik selatan New York.
"Ini adalah salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika. Kami belum selesai. Ekstradisi sedang berlangsung di Bahama" terang Williams.
Menurut dia, sejak 2019 hingga awal tahun ini, Bankman-Fried dan rekannya berkonspirasi mencuri miliaran dolar AS dari pelanggan FTX.
"Ia menggunakan uang itu untuk keuntungan pribadinya, termasuk untuk melakukan investasi pribadi dan untuk menutupi pengeluaran dan hutang dari hedge fund-nya, Alameda Research," ungkapnya.
Tak cuma itu, Williams menambahkan Bankman-Fried juga dituding melanggar undang-undang keuangan kampanye lewat sumbangan ilegal puluhan juta dolar AS.
Sumbangan itu disebut mengalir kepada kandidat dan komite yang terkait dengan Demokrat dan Republik.
"Dan semua uang kotor ini digunakan untuk melayani keinginan Bankman-Fried untuk membeli pengaruh bipartisan dan mempengaruhi arah kebijakan publik di Washington," tandasnya.
Bankman-Fried terancam hukuman 115 tahun penjara apabila terbukti bersalah atas delapan dakwaan yang diajukan. Di antaranya, penipuan komoditas dan sekuritas hingga pencucian uang.