Harga Minyak Lesu, Realisasi Subsidi Energi Turun ke Rp24,5 T

CNN Indonesia
Selasa, 18 Apr 2023 10:02 WIB
Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan subsidi energi pada kuartal I 2023 mencapai Rp24,5 triliun, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan subsidi energi pada kuartal I 2023 mencapai Rp24,5 triliun, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan penyaluran dana untuk subsidi energi mencapai Rp24,5 triliun pada kuartal I 2023, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp32,5 triliun. 

Ani menjelaskan penurunan penyaluran subsidi energi pada kuartal ini disebabkan karena harga minyak dunia yang turun.

"Tadi dilihat harga komoditas harga minyak sempat mencapai di atas US$120 (per barel) dan sekarang sudah ada di level Rp80-an makanya subsidinya memang mengalami penurunan," jelas Ani dalam konferensi pers APBN KiTA Maret 2023, Senin (17/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun realisasi subsidi energi itu terdiri dari Rp800 miliar untuk bahan bakar minyak (BBM), LPG tabung 3 kg Rp13,7 triliun, dan listrik Rp10 triliun.

Lebih rinci, subsidi BBM untuk memenuhi 80,3 KL, 1,3 juta MT LPG, dan 39,1 juta pelanggan listrik.

"Subsidi LPG ini memakan Rp13,7 triliun dalam tiga bulan saja ini sangat tinggi tentunya kalau dibandingkan dengan subsidi BBM dan subsidi listrik. Jadi memang masyarakat yang di dapurnya ada LPG 3 kg, itu artinya APBN hadir di dapur Anda," imbuhnya. 



Lebih lanjut, Ani juga mengungkapkan realisasi subsidi non energi mencapai Rp13 triliun pada kuartal I 2023 ini.

Jumlah itu terdiri dari subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp12,5 triliun dan kewajiban pelayanan publik (public service obligation/PSO) Rp200 miliar.

Lalu, subsidi bantuan uang muka perumahan Rp200 miliar dan imbal jasa penjaminan Rp200 miliar.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER