Kementerian ESDM mencatat realisasi investasi di sektor energi mencapai US$13,9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp225,8 triliun (kurs Rp16.251) hingga akhir Juni 2025. Investasi yang masuk terbanyak di sektor migas dan minerba.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebutkan jumlah investasi yang masuk pada semester I-2025 ini jauh lebih tinggi atau naik 24,1 persen dibandingkan periode yang sama 2024 yang tercatat US$11,2 miliar atau Rp182,01 triliun.
"Kebanyakan ini adalah di sektor minerba dan migas. Ini investasi kita. Jadi US$13,9 miliar itu sekitar hampir Rp200 triliun rupiah lah," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rinci, investasi ini tercatat masuk ke sektor migas sebesar US$8,1 miliar atau Rp131,63 triliun. Masuk ke minerba US$3,1 miliar atau Rp50,37 triliun.
Selanjutnya, investasi masuk ke sektor EBTKE sebesar US$800 juta atau Rp13 triliun dan ke sektor listrik masuk sebesar US$1,9 miliar atau Rp30,87 triliun.
Tak hanya itu, realisasi investasi ini juga tercatat tertinggi dalam lima tahun terakhir di periode yang sama. Misalnya, pada semester I-2021 sebesar US$10,9 miliar, lalu turun menjadi US$9,6 miliar pada 2022.
Kemudian, pada 2023 naik lagi menjadi US$11,8 miliar. Lalu pada akhir Juni 2024 turun tipis menjadi US$11,2 miliar.
(ldy/agt)