Prabowo Panggil Sri Mulyani hingga Erick Thohir ke Istana, Ada Apa?

CNN Indonesia
Senin, 25 Agu 2025 16:27 WIB
Prabowo memanggil sejumlah menteri ekonomi ke Istana Negara, Jakarta, sore ini (25/8), ada Menkeu Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir hingga Menko AHY.
Prabowo memanggil sejumlah menteri ekonomi ke Istana Negara, Jakarta, sore ini (25/8), ada Menkeu Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir hingga Menko AHY. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri ekonomi ke Istana Negara, Jakarta, sore ini, Senin (25/8).

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, hadir Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono.

Selain itu hadir Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono hingga Kepala Bappenas Rachmat Pambudy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ratas (rapat terbatas) soal ekonomi. Ekonominya umum, belum mulai ratas, nanti setelah ratas baru (bisa komentar)," ujar Bahlil kepada wartawan sebelum rapat.

Sementara itu, AHY menyebut pelaksanaan ratas hari ini juga berkaitan dengan program Giant Sea Wall atau tanggul Pantai Utara Jawa.

"Betul, termasuk untuk giant sea wall," ujarnya.

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Prabowo kemudian menunjuk Laksda Didit Herdiawan sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa.

Selain itu, ia juga melantik Darwin Trisna Djajawinata dan Suhajar Diantoro sebagai Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan pembentukan badan itu diperlukan untuk mendukung rencana pembangunan Giant Sea Wall atau Tanggul Pantai Utara Jawa yang telah direncanakan oleh presiden. Terlebih, wacana pembangunan tanggul tersebut sejatinya juga telah muncul sejak tahun 1990-an untuk mengatasi permasalahan penurunan tanah di wilayah utara Jawa.

Lebih lanjut, ia menegaskan kebutuhan penanganan Banjir Rob dan penurunan tanah di Pantura sangatlah penting lantaran terdapat 20 juta masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.

"Ini kan harus ada penanganan yang kemudian, karena kebutuhan itulah dibentuklah badan pengelolaan Pantai Utara Jawa," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

(tfq/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER