Intervensi Awal Orangtua Lenyapkan Gejala Autisme

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2014 15:00 WIB
Sally Rogers, profesor psikiatri dan studi perilaku di UC Davis MIND Institue, bertanya apa yang terjadi jika orangtua melakukan intervensi sebelum anak mereka resmi didiagnosis dengan autisme.
Anak dengan Autisme (ilustrasi thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang tidak beres pada perkembangan Noah saat usianya 6 bulan. Tidak seperti anak normal, anak keempat Kristin Hinson itu tampaknya mengalami perkembangan yang terlambat.

"Dia mulai menunjukkan tanda-tanda yang mencurigakan. Sebetulnya tidak ada yang mengerikan, hanya saja matanya tidak mengikuti saya saat berada di ruangan," kata Hinson.

Dua anak Hinson mengidap autisme, jadi dia khawatir si kecil Noah akan mengalami hal serupa. "Pada usia 9 bulan, Noah mengalami keterlambatan yang signifikan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang anak biasanya didiagnosis autisme saat dia berusia tiga tahun atau lebih. Tanda-tanda gangguan spektrum autisme atau ASD (Autisme Spectrum Disorder) sangat sulit dideteksi pada bayi.

Oleh karena itu peneliti menyarankan sejumlah indikasi awal agar seseorang tahu apa yang harus dia lakukan.

Biasanya anak dengan autisme tidak menghasilkan banyak suara atau menggunakan suara untuk berkomunikasi. Mereka cenderung melakukan perilaku berulang, seperti menatap tangan mereka atau suatu objek untuk jangka waktu lama.  

Sally Rogers, profesor psikiatri dan studi perilaku di UC Davis MIND Institue, bertanya apa yang terjadi jika orangtua melakukan intervensi sebelum anak mereka resmi didiagnosis dengan autisme.

Rogers bertanya pada Hinson apakah dia tertarik jadi bagian penelitian yang melibatkan terapi modifikasi perilaku tersebut. Hinson pun menyetujui, sama halnya seperti para orangtua lain dengan anak usia diantara 7 - 15 bulan yang menunjukkan tanda-tanda autisme.

"Sebagai orangtua, saya akan melakukan apapun untuk menolong anak saya," kata Hinson seperti dikutip dari situs CNN.

Untuk penelitian, Hinson dan orangtua lainnya mengunjungi klinik Rogers satu kali seminggu selama 12 minggu. Di sana beberapa peneliti dilibatkan mengajarkan orangtua tentang teknik modifikasi perilaku terhadap anak mereka.

Teknik tersebut hanya berupa latihan sederhana. Hinson akan bermain boneka babi dengan Noah. Membacakan puisi klasik tentang seekor babi yang pergi ke pasar sambil menyentuh kaki Noah.

Anak dengan autisme seringkali merasa tertekan dan sedih saat disentuh. Di lain waktu dia akan bermain pesawat dengan makanan Noah saat menyuapinya. Atau mereka fokus menyanyikan lagu dan musik anak.  

"Itu hal-hal mendasar yang biasa dilakukan seorang ibu, tapi benar-benar memberi sinyal terhadap respon anak, dan membuat dia terlibat dengan saya," kata Hinson.

"Yang menakjubkan adalah mereka mengajarkan bagaimana saya seharusnya berhubungan dalam rutinitas sehari-hari dengan Noah."

Dalam 15 bulan, Hinson mengalami kemajuan dalam interaksi dengan Noah, di usia 18 bulan Noah kembali ke jalur perkembangannya.

Noah tidak hanya mengejar perkembangan anak-anak lain seusianya, tapi telah melampaui mereka. Dia adalah anak laki-laki yang aktif dan sering mengoceh.

Hinson tidak sendiri. Di bulan ke 36, kelompok yang menggunakan teknik intervensi perilaku dengan anak-anak memiliki tingkat gangguan spektrum autisme jauh lebih rendah.

Lima anak tak lagi tunjukkan gejala autisme. Salah satu menunjukkan gejala autisme ringan tapi tanpa keterlambatan perkembangan.

Saat ini Noah adalah bocah berusia 4 tahun dengan kemampuan bahasa yang luas.   
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER