Banyak Duduk Bisa Picu Depresi

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Sep 2014 13:46 WIB
Berdiam diri di satu tempat bisa menyebabkan depresi. Simpulan itu didapat dari analisis yang dilakukan terhadap hampir 200 ribu responden di Tiongkok.
ilustrasi
Jakarta, CNN Indonesia --

Terlalu banyak berdiam diri di satu tempat bisa menyebabkan depresi. Simpulan itu didapat dari analisis yang dilakukan terhadap hampir 200 ribu responden baru-baru ini. Peneliti di Tiongkok menemukan, gaya hidup berdiam diri 25 persen lebih mungkin terkena depresi. 

Selain menganalisis bahwa banyak berdiam diri menyebabkan depresi, studi juga mengelompokkan tingkat risikonyanya berdasarkan aktivitas. Mereka yang banyak menonton televisi, 13 persen lebih mungkin depresi. Sedang yang duduk di depan komputer, risikonya 22 persen lebih tinggi.

Dilaporkan laman Reuters, Long Zhai, peneliti dari Qingdau University Medical College di Shanghong dan timnya lantas menyarankan untuk memperbanyak aktivitas fisik demi mencegah depresi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun menurut Megan Teychenne dari Center for Physical Activity and Nutrition Research di Deaking University, Melbourne, penelitian itu masih banyak cacat. Ada beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan. Yang paling mendasar, adalah soal alasan yang tidak dikemukakan.

Tidak ada kejelasan hubungan, bagaimana banyak berdiam diri seperti duduk menonton televisi atau di depan komputer, bisa memengaruhi depresi. Apakah faktor penyakit yang membuat seseorang harus berdiam diri lama berpengaruh, juga tidak dijelaskan.

“Apakah gaya hidup berdiam diri berisiko depresi, atau orang dengan depresi akan lebih banyak berdiam diri, juga belum jelas,” kata Teychenne.

Simpulan Zhai memang dilakukan dengan mengombinasikan 24 studi dan menganalisisnya ulang. Studi-studi yang dilihat, meneliti porsi berdiam diri dan risiko depresi. Dari puluhan studi itu, dua dilakukan di Australia, empat di Asia, tujuh di Amerika, dan 11 lainnya di Eropa.

Meski begitu, Teychenne tetap menilai studi Zhai penting. Penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine itu menghubungkan banyak berdiam diri dengan depresi, meski tidak menjelaskan alasannya secara detail. Zhai juga memberi saran yang bagus: banyak bergerak.

“Meski tidak menjelaskan soal alasan, sudah jelas bahwa banyak diam bisa memperburuk kesehatan. Itu menyebabkan kardiovaskular dan diabetes,” kata Teychenne. Ia melanjutkan, “Ada pesan penting dari penelitian itu yang patut disebarluaskan, yakni kurangi duduk dan perbanyak bergerak.”

Namun, ditambahkan Brunet, peneliti dari School of Human Kinetics di University of Ottawa, Kanada, tidak semua duduk buruk. Terkadang, itu justru bisa membantu orang melepaskan stres dan melarikan diri dari hari yang berat. Tentu, itu hanya untuk beberapa orang saja.

 

“Beberapa orang membaca, berselancar di internet, untuk melepas stres. Sayangnya, tidak ada ukuran yang jelas diam yang seperti apa yang menyehatkan dan tidak,” ia menuturkan.

 

Secara keseluruhan, ia setuju soal memperbanyak aktivitas fisik. Tidak juga dijelaskan, aktivitas fisik seperti apa yang baik untuk kesehatan. Menurut Brunet, aktivitas fisik moderat bisa sangat efektif.

 

“Saya sering meminta orang memilih aktivitas yang membuat mereka nyaman. Sebab, kita tidak mau memaksa semua orang melakukan aktivitas fisik yang berat,” ucapnya. Yang penting, bisa dinikmati.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER