DI BALIK MERAHNYA DARAH

PMI Segera Bangun Pabrik Kantong Darah

CNN Indonesia
Rabu, 17 Sep 2014 14:51 WIB
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla berniat membangun pabrik kantong darah di Karawang pekan depan. Artinya, tak lama lagi Indonesia tidak perlu mengimpor kantong darah.
(Ilustrasi: Thinkstock)
Semarang, CNN Indonesia -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla berniat membangun pabrik kantong darah di Karawang pekan depan. Ini menjadi berita baik karena selama ini kantong darah yang digunakan di Indonesia masih impor.

Pabrik tersebut merupakan bentuk kerjasama dengan Korea dengan total pembangunan senilai antara Rp 600 miliar sampai Rp 700 miliar. Wakil Presiden Terpilih 2014-2019 ini mengatakan pabrik tersebut nantinya bisa menghemat anggaran kantong darah karena kebutuhan darah di Indonesia setiap tahunnya mencapai 4,5 juta kantung darah.

"Jadi kalau darurat sudah pasti ada. Seiring perkembangan, mungkin bisa sampai 7 juta kantong darah," kata Jusuf Kalla saat meresmikan Pusat Pelayanan Bencana Regional PMI Wilayah Jawa Tengah yang berada di Komplek Pusdiklat PMI Jateng di Sambiroto, Tembalang, Semarang, Rabu (17/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain memproduksi kantong darah, pabrik tersebut juga dijadikan pabrik fraksionasi darah atau pengolahan plasma darah. Nantinya dengan menggunakan teknologi dari Korea, plasma darah tersebut akan dijadikan sebagai obat seperti obat luka bakar.

"Fraksionasi diambil dari pendonor dan akan dibuat obat mahal. Kebakaran butuh albumin maka dibikin fraksionasi darah," kata pria yang akrab disapa JK.

Diketahui selama ini persediaan kantong darah masih di Indonesia diimpor dari sejumlah negara yaitu Singapura, Jepang, dan Jerman. Dengan adanya pabrik kantong darah tersebut diharapkan bisa menghemat biaya dan mempercepat ketersediaan darah.

"Kita tidak hanya beroperasi di dalam negeri, tapi juga luar negeri," ujar JK.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER