ULANG TAHUN BANDUNG

Ironi di Balik Ramainya Pesta Kuliner Dago

CNN Indonesia
Senin, 29 Sep 2014 12:26 WIB
Bukan colenak, bandros, atau serabi yang ramai menghiasi jalanan Dago, melainkan stan makanan seperti sosis bakar, sushi, takoyaki, mocha Jepang, dan dim sum.
Stan-stan makanan di Dago Culinary Night (CNN Indonesia/Karina Armandani)
Bandung, CNN Indonesia -- “Biar langgeng sama pacarnya, ayo dibeli!” seru seorang penjual makanan di Dago Culinary Night.

Culinary Night adalah acara rutin yang diadakan setiap minggu di lokasi berbeda di Bandung. Namun berbeda dari biasanya, acara Culinary Night diadakan di enam lokasi dengan Dago sebagai salah satu puncak acara. Dago Culinary Night ramai dikunjungi warga yang ingin merasakan semangat perayaan ulang tahun Bandung ke-204.

Di sepanjang jalanan Dago terdapat sekitar 100 stan dan juga beberapa pedagang makanan dengan gerobak. Ironis, di perayaan ulang tahunnya justru sedikit makanan khas Bandung yang mengisi stan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan colenak, bandros, serabi, atau gehu yang ramai menghiasi jalanan Dago, melainkan stan-stan makanan seperti sosis bakar, sushi, takoyaki, mocha Jepang, dan dim sum. Hanya sedikit stan makanan yang menjual makanan-makanan khas Bandung.

Hal ini disesalkan oleh salah satu pengunjung Andika Putra (21), seorang warga Bandung yang telah lama menetap. “Seharusnya untuk acara sebesar ulang tahun Bandung konsep yang diambil lebih ke budaya Bandung itu sendiri, misalkan dengan santapan khas Bandung yang jarang sekali saya temukan di acara-acara seperti ini. Sebagian besar makanannya itu-itu saja, tidak ada Bandung Bandungnya sama sekali,” kata Andika.

Sayangnya makanan-makanan seperti cuanki, batagor, cireng, dan cilok justru tidak mendapatkan tempat di stan makanan resmi. Kebanyakan para pedagang makanan ini berjualan di pinggiran jalanan yang lebih gelap, layaknya hari-hari biasa mereka berdagang dan tidak ada yang spesial.

Selain stan makanan dan ramainya pengunjung, ada juga 'teman' lain yang ramai menghiasi jalanan Dago, yaitu sampah. Jarang ditemukan tempat sampah dan kantong sampah di acara ini. Akibatnya, banyak bekas tempat makanan seperti plastik, botol minum, dus makanan, stereofoam yang berserakan di sepanjang jalan.

“Kalau sampah, sudah diagendakan di beberapa Culinary Night tim sampah setiap jam sekali, tim sampah berputar,” kata Walikota Bandung Ridwan Kamil menanggapi hal tersebut.

Bahkan pada Bandung Festival yang diadakan di Dago juga, Ridwan Kamil menyatakan kepada pengunjung “Buanglah sampah pada tempatnya, buanglah mantan pada temannya,” ucapnya sambil bercanda.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER