Serangan Jantung Mengintai Pemakai Ganja

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2014 14:50 WIB
Seorang lelaki muda berbadan sehat mengalami serangan jantung sehabis merokok ganja. Para dokter percaya jika obat yang dia tenggak sebagai biang keladinya.
Ilustrasi jantung (Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang lelaki muda berbadan sehat mengalami serangan jantung sehabis merokok ganja. Para dokter yang merawat lelaki 21 tahun tersebut percaya jika obat yang dia tenggak sebagai biang keladinya. 

Seperti dilaporkan oleh lama Live Science, para ahli mengatakan telah ada kasus-kasus lain yang berkaitan dengan masalah kardiovaskular karena mengisap ganja.

Bukti yang berkembang mengarah pada kemungkinan adanya hubungan antara obat dan masalah jantung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemuda yang berada di pusaran kasus baru ini adalah pengisap reguler mariyuana dan perokok. Saat tiba di unit gawat darurat Wales, dia mengeluh merasakan nyeri hebat di sisi kiri dadanya.

Itu berlangsung selama 30 menit. Rasa sakit itu dimulai setelah ia bermain sepak bola.

Sebulan sebelum kejadian ini, lelaki itu datang ke departemen yang sama dengan gejala serupa. Juga setelah pertandingan sepak bola. Namun, saat itu para dokter di University Hospital of Wales, di Cardiff, berpikir rasa sakit itu disebabkan oleh cedera otot.

Tapi kali ini, para dokter menemukan kadar kolesterol dan trigliserida lelaki itu lebih tinggi daripada seharusnya, menurut laporan yang diterbitkan dalam edisi September Journal of Emergency Medicine.

"Meskipun pasien kami perokok dan memiliki peningkatan kadar lipid, penggunaan ganja diidentifikasi sebagai endapan paling signifikan dari sindrom koroner akutnya," tulis para peneliti dalam studi tersebut.

Sindrom koroner akut adalah istilah untuk menggambarkan gejala obstruksi arteri koroner, di mana fungsinya adalah memberi makan otot jantung, yang mungkin terjadi akibat serangan jantung.

Mariyuana dan serangan jantung

Mariyuana tidak dianggap sebagai faktor risiko umum serangan jantung, tetapi ada bukti menunjukkan obat tersebut dapat memicu serangan jantung pada kasus yang jarang terjadi.

Mereka menunjuk sebuah studi pada 2001 yang diterbitkan jurnal Circulation, di mana peneliti menyimpulkan bahwa merokok ganja meningkatkan risiko serangan jantung 4,8 kali di masyarakat dalam satu jam pertama setelah merokok itu.

Para dokter menemukan, lelaki 21 tahun itu menggunakan kokain sebelumnya. Itu adalah pemicu yang diakui oleh American Chemical Society. Namun, dia menggunakan obat ini berlebihan di masa lalu. Itu menjadi penyebab serangan jantungnya.

Terkuak laporan lain, serangan jantung pada pasien muda yang ketahuan baru saja memakai ganja dilaporkan berusia 19 - 36 tahun.

Meskipun belum jelas korelasi antara ganja yang dapat menyebabkan masalah jantung, tulis para peneliti. Namun kasus ini menambah literatur tentang penggunaan ganja dan masalah kardiovaskular.

"Sulit menetapkan kausalitas antara serangan jantug dan penggunaan ganja hanya dengan laporan kasus," kata Sripal Bangalore, profesor dan ahli jantung intervensi di Departemen Kedokteran NYU Langone Medical Center seperti dikutip dari laman livescience.

Lipid pasien yang tinggi dan merokok kabarnya turut andil terhadap serangan jantung, meskipun masih sangat langka seorang berusia 21 tahun memiliki serangan jantung tanpa riwayat kuat keluarga pernah terkena serangan jantung. Menurut Bangalore, masih belum dapat ditentukan apakah faktor lipid tinggi, merokok, dan ganja memainkan peran.

"Mengingat pengetahuan di bidang gangguan ganja saat ini, saya pikir kesimpulan para peneliti relevan," kata Emilie Jouanjus, anggota fakultas medis di Pusat Hospitalier Universitaire de Toulouse, Perancis, yang juga tidak terlibat dalam laporan. "Kasus ini konsisten dengan banyak kasus lain yang dilaporkan dalam literatur ilmiah."

Di dalam penelitiannya yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, Jouanjus dan rekan-rekannya meneliti data komplikasi kesehatan setelah pemakaian mariyuana.

Data dikumpulkan antara 2006 sampai 2010 oleh French Addictovigilance Network. Para peneliti menemukan, dari dua ribu kasus komplikasi yang dilaporkan, 35 kasus diantaranya melibatkan masalah jantung.

Di antara mereka, sebanyak 20 orang mengalami serangan jantung, termasuk sembilan orang yang meninggal.

Kasus serangan jantung terkait dengan penggunaan ganja semakin diakui, tulis para peneliti dalam studi ini.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER