Jakarta, CNN Indonesia -- Demam panggung juga dapat menyebabkan kecanduan, bahkan di dunia musik klasik sekalipun. Ini adalah pengakuan seorang pemain biola profesional tentang bagaimana dia melihat rekannya beralih ke alkohol untuk menenangkan saraf.
“Saya ingat di minggu pertama saya bermain dengan London Philharmonic Orchestra di panggung Alte Oper di Frankfurt, dengan Georg Solti sebagai konduktor. Sudah bertahun-tahun saya bermain di orkestra tingkat provinsi, tapi tidak tahu bagaimana cara mempersiapkan tekanan acara ini.
Sebelum konser dimulai, saya ingat berkata ini di dalam hati, Bagaimana mungkin saya dapat menyelesaikannya sampai akhir? Orang lain bersantai, tampak tenang, tahu apa yang harus dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saya khawatir akan mengacaukannya dengan bermain terlalu awal, terlalu lambat, atau tidak bermain bersama rekan-rekan saya.
Saat menuju panggung, saya merasa seperti akan dieksekusi. Solti mengangkat tangannya, kesembilan Beethoven Symphony pun dimulai. Saya takut ada bagian-bagian yang lambat, takut jika lengan saya mulai gemetar.
Tiba-tiba mata Solti tertuju pada saya. Saya membeku. Meski memiliki pengalaman bermain biola selama 20 tahun, saya merasa seperti seorang pemula dengan kemampuan nol.
Rasa panik mulai menyerang, saya berencana melarikan diri. Haruskah saya meninggalkan panggung di akhir penampilan, pura-pura sakit sehingga rekan-rekan tidak menduga itu disebabkan karena ketakutan, atau kabur saja dan membuang biola dan diri saya sendiri ke sungai?
Tapi dari sudut mata, rekan saya di biola kedua terlihat tidak nyaman, busur biolanya gemetar, seolah-olah biola itu memiliki pikiran sendiri. Kulitnya berubah pucat, dia benar-benar menderita. Saat itu saya sadar, bukan hanya saya yang merasakan penyiksaan ini.
Seminggu kemudian, saya datang ke dokter dan mendapatkan pasokan beta-blocker.
Permasalahan ini rupanya telah menjadi perhatian publik, bahkan disiarkan dalam program Channel 4 berjudul Addicts' Symphony. Ke-10 pecandu yang dimaksud adalah semua musisi yang kecanduan karena serangan panik di depan umum.
Mereka dikumpulkan oleh komposer James McConnel, yang merupakan pecandu alkohol. Anak James Freddy meninggal karena overdosis heroin di umur 18 tahun. Dia mengobati kecanduannya dengan kembali ke panggung orkestra.”
Musisi klasik dan tekananAcara
reality show tersebut dikemas rapi, tapi masalah nyatanya ada di luar sana. Kecanduan, tekanan, dan kelelahan lebih mudah diasosiasikan dengan rock atau pun pop. Namun dunia musik klasik yang lebih jernih tidak berarti kebal atas serangan tersebut.
"Masalah ketergantungan meluas di kalangan musisi klasik karena berbagai alasan," kata pemain cello Rachel Lander, yang ditampilkan dalam program Addicts' Symphony.
"Ada gaya hidup, jam kerja aneh, bekerja di akhir pekan, atau bersosialisasi pasca konser. Sehingga, banyak pemain menggunakan alkohol dan beta-blocker untuk mengontrol kecemasan kinerja mereka. Lalu, setelah tingginya kinerja, musisi berjuang merasakan santai dengan minuman, itu kemudian menjadi kebiasaan."
Pertanyaan pun muncul, bagaimana mengatasinya? Saat memulai karier sebagai musisi, generasi tua mengonsumsi alkohol. Kebanyakan dari mereka tidak mau mengaku bahwa demam panggunglah yang memicu kecanduan mereka.
Menengok ke belakang, pada 1987 setidaknya ada 10 musisi secara rutin pergi ke pub di sudut jalan saat istirahat 15 menit di pagi hari. Ini diikuti dengan minuman keras saat istirahat makan siang.
Lalu banyak hal berubah lebih naik. Generasi pemain musik baru menjaga profesi mereka jauh dari alkohol.
Sekarang banyak rekan musisi yang turut dalam kegiatan fisik seperti lari dan bersepeda. Hampir setiap tahun ada seseorang berpartisipasi dalam maraton London.
Saya mulai melakukan yoga, di mana saya belajar untuk bernapas dengan benar. Baru saya tahu, musik paling indah yang ditulis adalah bernapas. Jadi, pasti ada sesuatu yang salah saat musisi sendiri lupa bernapas.