GEMUK BERJEMAAH

Tetap Langsing Meski Sering Makan di Restoran

CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2014 14:32 WIB
Ketika makan di luar rumah, orang cenderung berlebihan. Pilihan menu yang beragam membuat kebanyakan orang terlena dan tak acuh dengan apa yang disantapnya.
Ilustrasi (Getty Images/a-wrangler)
Jakarta, CNN Indonesia -- Makan di luar rumah bersama teman dan keluarga memang menyenangkan. Selain bersosialisasi, makan bersama di restoran atau kafe juga menawarkan sensasi wisata kuliner dengan mencicip berbagai jenis makanan.

Tetapi ketika makan di luar rumah, orang cenderung berlebihan. Pilihan menu yang beragam membuat kebanyakan orang terlena dan tak acuh dengan apa yang disantapnya. Apalagi makanan di restoran umumnya lebih tinggi kalori dan lemak ketimbang makanan rumahan. Akibatnya, kenaikan berat badan pun tak terhindarkan.

Seperti dilansir dari CNN, rata-rata orang Amerika makan di luar rumah sekitar lima kali seminggu, berdasarkan National Restaurant Association. Padahal menurut Departemen Pertanian AS, setiap kali makan di luar rumah rata-rata jumlah kalori harian orang dewasa meningkat sekitar 135 kalori.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana mengatasinya?

Wisatawan bisnis Tish Davis sering bertemu klien sambil makan siang atau malam. Berat badannya pun melonjak 9 kilogram dalam beberapa tahun terakhir. Ahli diet terdaftar Marisa Moore memberi Davis beberapa saran tentang bagaimana tetap sehat meski sering makan di luar rumah.

1. Pesan makanan lebih dulu

Davis mengatakan dia sebenarnya berniat untuk makan sehat, tetapi pada saat ia mendengar apa yang dipesan orang lain, dia kehilangan ketetapan hatinya.

"Ada studi menarik yang menunjukkan bahwa wanita cenderung meniru satu sama lain ketika pergi keluar untuk makan," kata Moore. "Jika Anda memesan makanan terlebih dahulu sebelum orang lain mulai memesan, Anda mungkin benar-benar mengatur makanan dengan memesan pilihan sehat."

Dan, jika mungkin, cobalah memilih restoran di mana Anda akan bertemu teman-teman atau rekan bisnis. Carilah tempat yang memiliki pilihan menu sehat sehingga Anda akan memiliki pilihan yang lebih baik.

2. Waspada makanan berkalori tinggi

Ketika akan memesan makanan, tandai menu yang menunjukkan makanan tinggi kalori: mengandung krim, digoreng, atau dilapisi tepung roti.

"Sebaliknya, Anda pilih makanan yang dibakar, dikukus atau panggang. Itu umumnya akan menjadi metode memasak sehat," kata Moore.

3. Modifikasi menu

Jangan takut meminta pelayan untuk melakukan perubahan pada menu. Ganti bagian yang tidak sehat, seperti kentang goreng menjadi sayuran kukus. Jika Anda memesan pizza, mintalah koki untuk mengurangi keju.

4. Sup dan salad

Cara lain adalah dengan memesan salad atau sup kaldu sebagai menu pertama. “Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa orang yang makan sup kaldu atau salad sayuran sebelum makan, cenderung makan lebih sedikit kalori,” kata Moore.

5. Kontrol porsi

Jika Anda memesan pasta, aturan praktisnya makanlah seukuran kepalan tangan Anda. Bila menu daging, cobalah untuk tidak makan lebih dari ukuran telapak tangan Anda.

6. Kunyah pelan-pelan

Makan terlalu cepat dapat membahayakan kesehatan dalam berbagai cara. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan jumlah kalori yang dikonsumsi karena dibutuhkan waktu bagi otak untuk memberikan sinyal bahwa perut sudah kenyang.

Otak membutuhkan waktu 20 menit untuk menyadari bahwa perut sudah kenyang. Jadi, jika Anda mengunyah dengan cepat maka kalori yang masuk ke tubuh akan semakin banyak hingga Anda mendapatkan sinyal bahwa perut sudah kenyang.

7. Perhatikan kalori minuman

Sangat mudah melupakan kalori dari minuman yang kita pesan. Seporsi teh manis misalnya, dapat memiliki 200-250 kalori.

"Segelas anggur hanya sekitar 150 kalori, tetapi beberapa campuran membuatnya bisa lebih dari 300 atau 350 kalori," kata Moore.

Ada baiknya memilih minuman yang rendah atau tanpa kalori, seperti teh hijau atau air putih.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER