PENELITIAN KESEHATAN

Jumlah Sperma Vegetarian Lebih Sedikit

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2014 15:06 WIB
"Pola makan vegetarian memengaruhi pembuahan, terutama bagi pasangan yang berusaha hamil secara alami," kata Eliza Orzylowska, dokter kandungan di California.
Pola makan tinggi buah dan sayur berdampak pada kesuburan. (Getty Images/ ThorstenSchmitt)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti Loma Linda University Medical School mengatakan asupan buah dan sayur yang terlalu tinggi dapat ganggu kesuburan. Sebuah penelitian menemukan laki-laki yang tidak mengonsumsi daging mengalami penurunan jumlah sperma yang signifikan.

Walaupun pola makan vegetarian dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit serta memperpanjang usia, namun ternyata punya dampak buruk berupa ketidaksuburan.

Peneliti Loma Linda University Medical School, di selatan California melakukan penelitian selama empat tahun untuk mencari tahu bagaimana pola makan memengaruhi sperma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka meneliti populasi umat Kristen Advent Hari Ketujuh yang percaya bahwa daging adalah sesuatu yang kotor. Mereka merupakan vegetarian yang ketat.

Umat Advent Hari Ketujuh ini rata-rata hidup 10 tahun lebih lama daripada angka harapan hidup orang Amerika pada umumnya. Mereka dapat hidup sampai sekitar 79 tahun. Peneliti kemudian berniat mengetahui hubungan antara usia panjang dengan kualitas sperma.

Hasilnya, vegetarian ternyata punya jumlah sperma yang lebih rendah dibandingkan pemakan daging, yaitu 50 juta sperma per mililiter. Sementara pemakan daging memiliki jumlah sperma 70 juta per mililiter.

Selain itu, mobilitas sperma mereka juga lebih lambat daripada mobilitas sperma pemakan daging. Pada vegetarian, hanya satu per tiga jumlah sperma yang aktif. Sementara pada pemakan daging, jumlah sperma yang aktif mencapai 60 persen.

Peneliti yakin kekurangan vitamin merupakan penyebab utama. Namun, konsumsi kedelai sebagai pengganti daging juga dikatakan sebagai penyebab. "Kami menemukan bahwa pola makan dapat memengaruhi kualitas sperma secara signifikan," kata Eliza Orzylowska, dokter kandungan di Loma Linda University Medical Centre, California.

"Pola makan vegetarian ternyata menyebabkan rendahnya jumlah sperma, bila dibandingkan dengan pola makan daging. Meski orang ini tidak menjadi mandul, namun tetap saja pola makan vegetarian memengaruhi pembuahan, terutama bagi pasangan yang berusaha hamil secara alami," katanya.

Ia mengatakan salah satu faktor yang menjadi penyebab adalah tingkat konsumsi kedelai yang tinggi. "Kedelai mengandung fitoestrogen yang dapat memengaruhi kesuburan," ujarnya lagi.

Ia juga menyatakan bila anak-anak tumbuh dengan pola makan seperti ini, maka dapat memengaruhi kualitas spermanya sejak pubertas. "Sulit menyarankan pada orang-orang agar tidak vegetarian bila mereka memang ingin hamil," ucap Eliza menjelaskan.

"Namun, saya akan sarankan untuk tidak mengonsumsi kedelai, setidaknya 74 hari sebelumnya, yang merupakan waktu yang dibutuhkan sperma untuk regenerasi."

Peneliti juga mengatakan vegetarian berkemungkinan kekurangan vitamin B12. Penelitian ini membandingkan 443 pemakan daging dengan 26 vegetarian dan lima orang vegan.

Pestisida juga berpengaruh

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Harvard University dan hasilnya adalah pola makan tinggi buah dan sayur berdampak pada kesuburan karena konsumsi yang tinggi akan pestisida.

"Ada beberapa bukti bahwa baik pekerjaan maupun lingkungan dapat memiliki dampak merugikan bagi kesuburan pria. Di sisi lain, buah dan sayur juga punya efek positif bagi kesuburan, terutama buah yang tinggi antioksidannya," kata peneliti Jorge Chavarrodari Harvard University.

Namun ia memperingatkan, pestisida yang menempel pada buah dan sayur berpotensi memiliki efek yang berlawanan. Penelitian ini meninjau kualitas sperma 155 pria yang mengunjungi Massachussetts General Fertility Centre pada 2007 – 2012.

Peneliti mengalkulasi kadar penyerapan pestisida pada para lelaki tersebut, apakah tinggi, medium, atau rendah. Mereka menggunakan data nasional Amerika Serikat yang mengevaluasi berapa banyak pestisida pada beberapa makanan, tergantung bagaimana mereka memakannya.

Mereka yang tinggi konsumsi buah dan sayuran punya sperma yang kualitasnya 70 persen lebih rendah. Selain itu, mobilitasnya juga 68 persen lebih rendah.

"Kami menemukan lelaki yang tinggi konsumsi buah dan sayur yang memiliki kadar pestisida yang tinggi cenderung punya kualitas sperma yang rendah, terutama dalam hal jumlah dan mobilitas," kata Chavarro.

Seledri merupakan salah satu makanan yang kadar pestisidanya tinggi. Sementara makanan yang jumlah pestisidanya rendah adalah alpukat. Kedua penelitian ini akan dipresentasikan di pertemuan tahunan American Society of Reproductive Medicine di Hawaii.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER