KESEHATAN PRIA

Tidur Ngorok Bisa Bikin Laki-laki Impoten

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2014 16:59 WIB
Mendengkur atau ngorok bukanlah hal sepele. Risikonya bisa berakibat fatal, dari hipotensi, impotensi hingga kematian.
Tidur mendengkur bisa menyebabkan disfungsi ereksi (Getty Images/Maridav)
Jakarta, CNN Indonesia --
Mendengkur atau ngorok sering disepelekan dan dianggap sebagai hal yang biasa terjadi saat tidur. Padahal mendengkur bisa berakibat fatal. Risikonya dari hipotensi, impotensi hingga kematian.

Pada laki-laki risiko mendengkur bisa sampai memengaruhi kemampuan di atas ranjang. Kebiasaan mendengkur bisa menurunkan gairah seksual atau libido, hingga menyebabkan disfungsi ereksi.

"Ya, benar banget (mendengkur menyebabkan disfungsi ereksi)," tutur Andreas Prasadja, dokter spesialis kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran, saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter yang akrab disapa Ade ini menjelaskan, untuk dapat ereksi dengan sehat, penis harus sering dilatih. Caranya bukan dengan berpikir atau berfantasi seksual, tetapi otomatis dilatih saat tidur.

Dalam siklus tidur sehat, ada empat tahap yang harus dilalui, yaitu tahap N1 (tidur ringan), N2 (tidur sedang), N3 (tidur dalam), dan tahap R (REM atau Rapid Eye Movement) atau yang biasa dikenal dengan tahap tidur mimpi.

Secara normal, pria akan mengalami ereksi saat masuk tahap tidur R. Kondisi ini biasanya akan terus berlangsung hingga ia bangun di pagi hari. Pada tahap tidur inilah kemampuan ereksi pria dilatih.

"Pada pria yang mengalami sleep apnea, tahap tidur R-nya akan berkurang atau bahkan nol. Ini menyebabkan libidonya berkurang, lama-lama disfungsi ereksi," ujar Ade menjelaskan.

Sleep apnea merupakan gangguan henti napas saat tidur. Gejala utamanya adalah mendengkur atau ngorok saat tidur.

Sleep apnea membuat gelombang otak terpotong tanpa sadar. Pengidapnya akan terbangun tanpa terjaga karena saluran napas yang tersumbat. Akibatnya, kondisi ini dapat mengganggu tahap tidur R. Jika kondisi ini terus dibiarkan, kualitas tidur akan terganggu.

"Penderitanya akan ngantuk berlebihan atau disebut hipersomnia (kebalikan dari insomnia). Tanda awalnya libido jelek, pria akan lebih memilih tidur dibanding bermesraan," tutur Ade.

Tak hanya itu, sleep apnea juga bisa berakibat fatal sampai mengancam nyawa. Menurut Ade, sleep apnea yang tidak diobati dapat menyebabkan hipertensi, diabetes, stroke, hingga gangguan jantung.

"Jadi tidur ngorok itu tidak boleh disepelekan dan harus diobati," kata Ade menutup perbincangan.


(mer/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER