KESEHATAN REPRODUKSI

Kebenaran di Balik Jam Biologis Perempuan

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 05 Des 2014 07:35 WIB
Kesuburan perempuan dipengaruhi oleh beberapa faktor: kualitas sel telur dan sperma, patensi tuba dan frekuensi hubungan seksual.
Kesuburan perempuan akan menurun seiring usia bertambah. (Getty Images/Thinkstock/Natalia Yakovleva)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kesuburan perempuan dikatakan menurun saat berusia 35 tahun. Belum lagi pengumuman perusahaan Apple dan Facebook yang menawarkan para karyawan perempuan membekukan sel telur mereka. Peraturan tersebut bertujuan membantu perempuan yang ingin menunda untuk memiliki anak untuk mendukung kemajuan karir mereka.

Dikutip dari laman Independent, kesuburan perempuan akan menurun seiring usia bertambah. Sebanyak 40 persen kehamilan berakhir dengan keguguran pada perempuan di usia 40-an. Hal itu mencerminkan hubungan antara jumlah telur dan kualitas sel telur, keduanya turun saat perempuan kian bertambah usia.

Tidak ada tebing terjal jatuhnya kesuburan, melainkan penurunan bertahap. Itu menjadi sangat jelas pada perempuan berusia 35 tahun. Namun apa sebetulnya kesuburan, mengapa setiap perempuan kesuburannya berbeda-beda? Dapat tidak kesuburan dipelihara, atau bahkan ditingkatkan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesuburan didefinisikan sebagai tingkat melahirkan anak dalam suatu populasi. Fungsinya relatif stabil sampai dengan usia 30 tahun. Sekitar 400 kehamilan terjadi pada setiap 1000 perempuan yang tidak memakai kontrasepsi selama satu tahun. Kesuburan mulai menurun ketika perempuan berusia 45  tahun, hanya terjadi 10 persen kehamilan pada perempuan tanpa kontrasepsi.

Pada saat yang sama tingkat keguguran terus meningkat. Sekitar 10 persen perempuan mengalami keguguran pada usia 20 tahun. Sementara tingkat keguguran pada perempuan 45 tahun atau lebih tua adalah 90 persen.

Disarankan agar pasangan berkonsultasi pada ahli kesuburan setelah satu tahun mencoba.  Setelah menjalani semua tes, mereka dapat mencoba kembali di tahun kedua. Pada tahap tersebut, jika kehamilan yang didambakan masih belum terjadi, cara terbaik meraih kehamilan terlepas dari usia adalah melalui bayi tabung atau in vitro fertilisation (IVF). 

Jika perempuan tengah berjuang hamil akan melakukannya lewat cara bayi tabung, peluang keberhasilan jatuh pada perempuan usia lebih lanjut, di atas 35 tahun.

Benarkah beberapa perempuan lebih subur dari yang lain? Benarkah perempuan lain yang kurang subur perlu melakukan proses bayi tabung lebih awal? Jawaban keduanya adalah ya. Kesuburan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang utama adalah kualitas sel telur dan sperma, patensi tuba dan frekuensi hubungan seksual.

Hal terbaik yang bisa dilakukan untuk memaksimalkannya adalah menghindari hal-hal yang memiliki efek negatif. Yang sering terabaikan adalah gaya hidup. Merokok, kelebihan alkohol, pemakaian narkoba memengaruhi sperma dan kualitas telur.

Tak hanya pada saat itu, tapi dalam jangka panjang. Obesitas juga meningkatkan infertilitas dan keguguran. Diet sehat yang kaya antioksidan, gaya hidup aktif adalah keharusan semua pasangan. Perempuan harus mengonsumsi asam folat, setidaknya tiga bulan sebelum telur berkembang.

Demikian pula halnya dengan laki-laki. Sperma memerlukan waktu untuk berkembang. Jadi mengonsumsi suplemen seperti zinc, selenium, dan omega 3 disarankan dilakukan bersama pasangan.

Bagaimana dengan memeriksa waktu ovulasi saat berhubungan intim? Perempuan harus berovulasi secara teratur untuk hamil. Kebanyakan perempuan ditandai dengan siklus menstruasi teratur 95 persen  akan berovulasi. Ovulasi dapat diprediksi dengan memeriksa lonjakan LH (Luteinizing hormone) di tengah siklus. Atau, dengan mengukur kadar progesteron pada paruh ke dua siklus. (win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER