KESEHATAN PEREMPUAN

Operasi Angkat Payudara Tak Tingkatkan Peluang Hidup

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 09 Des 2014 15:03 WIB
"Perempuan yang melakukan mastektomi ganda tampaknya tidak memiliki kelangsungan hidup lebih baik dari perempuan yang melalui dua prosedur bedah lain."
Ilustrasi kesadaran terhadap kanker payudara. (Getty Images/ Dok thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dihadapkan pada diagnosis kanker payudara, dewasa ini banyak pilihan pengobatan dari sebelumnya. Sebuah penelitian mencoba melihat perempuan-perempuan yang melakukan berbagai metode pengobatan kanker payudara, untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kelangsungan hidup mereka.

Penelitian yang dipublikasikan di JAMA, Journal of American Medical Association, menemukan di saat mastektomi (operasi pengangkatan payudara) kian populer, tampaknya pengobatan tersebut tidak terkait dengan tingkat kelangsungan hidup tinggi.

Para peneliti mempelajari basis data perempuan California yang didiagnosis dengan kanker payudara stadium awal pada satu payudara saja, pada dekade terakhir. Mereka membandingkan orang-orang yang menjalani mastektomi tunggal, mastektomi ganda, dan mereka yang menjalani operasi melindungi payudara dengan radiasi. Mereka meneliti lebih dari 189 ribu perempuan selama sekurang-kurangnya tujuh tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mastektomi ganda beberapa tahun terakhir menjadi populer, terutaama bagi perempuan di bawah 40 tahun.

“Tingkat mastektomi ganda sebagai pengobatan kanker payudara di satu sisi telah meningkat pada level 14 persen per tahun,” kata Allison Kurian, penulis yang juga profesor Stanford University School of Medicine, seperti dikutip laman Prevention.

Informasi mengejutkannya, meski telah menjalankan operasi drastis, kelangsungan hidup tidak lantas menjadi lebih tinggi.

“Perempuan yang melakukan mastektomi ganda tampaknya tidak memiliki kelangsungan hidup lebih baik dari perempuan yang melalui dua prosedur bedah lain,” kata Scarlett Gomez, ilmuwan dari The Cancer Prevention Institute of California. Bahkan, tak ada perbedaan angka kematian antara mastektomi ganda dan operasi koservasi payudara yang ditambah radiasi.

Meski begitu, mastektomi tunggal sebetulnya menyebabkan kematian lebih tinggi dari dua pilihan lain. Menurut penelitian, hal itu mungkin disebabkan oleh hadirnya variabel luar. Misalnya, perempuan yang melakukan mastektomi ganda cenderung berasal dari kulit putih non-Hispanik, status sosial ekonomi lebih tinggi, dengan asurasi pribadi.

Sementara, perempuan yang melakukan prosedur mastektomi tunggal adalah minoritas dengan status sosial ekonomi rendah, dan asuransi umum.

Perempuan yang menjalani mastektomi tunggal juga kecil kemungkinan dirawat di lembaga kanker, mereka mungkin memiliki hambatan untuk mengakses layanan berkualitas. Jadi, mastektomi tunggal berkorelasi dengan kematian lebih tinggi disebabkan variabel pengganggu.

Studi lain dalam Journal of National Cancer Institute menemukan, mastektomi profilaksis kontralateral, operasi pengangkatan payudara yang tak terkena, hanya menambah harapan hidup selama 0.13 sampai 0.59 tahun pada perempuan dengan kanker payudara stadium I. Lalu, harapan hidup selama 0.08 sampai 0.29 tahun pada perempuan dengan kanker payudara stadium II.

Umumnya wanita yang memilih untuk mengangkat payudaranya yang sehat memiliki riwayat keluarga yang juga punya penyakit kanker payudara dan sudah terdeteksi positif terkena mutasi gen kanker payudara.

Apakah itu berarti Anda tidak harus melakukan mastektomi ganda? Belum tentu, sebab operasi masih merupakan cara yang aman dan efektif mengurangi risiko kanker payudara pada payudara yang tidak terkena.

Mastektomi ganda tidak mutlak diperlukan jika Anda dokter memutuskan bahwa operasi konservasi payudara dengan radiasi adalah pilihan terbaik. (win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER