Jakarta, CNN Indonesia -- Meski gigi adalah salah satu bagian tubuh manusia yang terkuat, namun gigi bisa saja rusak. Salah satu kerusakan yang mungkin terjadi pada gigi adalah keretakan.
Disampaikan oleh Rina Permatasari, dokter gigi dari Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, gigi retak biasanya ditandai dengan gejala seperti rasa ngilu saat menggigit makanan, juga gigi yang menjadi sensitif terhadap suhu dingin dan makanan manis.
"Paling sering di gigi geraham bawah," ucap Rina Permatasari, saat peluncuran klinik spesialis dental di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Selasa (9/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli konservasi gigi ini mengatakan keretakan gigi paling banyak ditemukan pada mereka yang berusia antara 30 hingga 50 tahun. Kebanyakan gigi mengalami keretakan karena faktor gaya hidup.
Dijelaskan oleh Rina, penyebab keretakan gigi bisa bermacam-macam, di antaranya tidak sengaja menggigit benda keras, dan kebiasaan menggertakkan gigi.
"Mengunyah es batu juga bisa menyebabkan keretakan pada gigi," ujarnya.
Keretakan pada gigi menyebabkan bakteri dapat masuk melalui sela-sela lubang dan menginfeksi bagian dalam gigi. Bila bakteri sampai menginfeksi akar gigi, dapat mengakibatkan gusi bengkak. Jika infeksi dibiarkan bisa berakibat pada pencabutan gigi.
Menurut Rina, cukup sulit mendiagnosis keretakan pada gigi karena biasanya tidak terlihat dengan mata telanjang.
Salah satu cara untuk mendeteksi adalah dengan memeriksa riwayat sakit pasien dan dibantu scan atau pengambilan gambar secara tiga dimensi. Saat ini teknologi terbaru adalah dengan men-scan gigi secara tiga dimensi memakai alat bernama Cone Beam Computed Tomography.
"Foto dental biasa tidak bisa melihat sejauh mana keretakan yang terjadi pada gigi," kata Rina.
Foto gigi tiga dimensi ini, kata Rina, akan membantu dokter melihat tingkat keretakan pada gigi.
"Dari 10 kasus, satu sampai dua kasus biasanya tidak berhasil, foto tiga dimensi bisa membantu dokter memprediksi tingkat keberhasilan penyembuhan keretakan gigi," tuturnya.
Bentuk perawatan gigi retak juga bermacam-macam tergantung tingkat kerusakannya. Bila diketahui keretakan gigi mencapai bagian dalam gigi, maka dokter akan mengambil tindakan berupa membedah gigi dan melakukan perawatan terlebih dahulu di bagian dalam gigi. Ini dilakukan supaya bagian saraf yang ada di dalam gigi dapat pulih seperti semula dan bebas dari infeksi bakteri.
Namun bila keretakan hanya terjadi di permukaan gigi saja, maka dokter dapat membuat mahkota gigi buatan yang akan membungkus gigi yang retak tersebut.
(don/mer)