KESEHATAN ORGAN INTIM

Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Cukur Habis Bulu Kemaluan

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Rabu, 10 Des 2014 11:10 WIB
Penghilangan rambut di daerah kemaluan dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seksual karena bakteri lebih mudah masuk menyerang tubuh.
Ilustrasi perempuan. (Getty Images/ Natalia Yakovleva)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi sebagian perempuan, rambut yang tumbuh di area kemaluan cukup menganggu. Apalagi bagi perempuan yang suka memakai bikini. Maka tak heran, banyak perempuan yang memilih untuk menghilangkan rambut yang tumbuh di daerah organ intimnya.

Penelitian mengungkapkan 87 persen perempuan Amerika menghilangkan rambut kemaluannya. Menurut penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Obstetrics and Gynaecology, cara paling umum yang dilakukan untuk menghilangkan rambut di daerah tersebut adalah mencukur.

Penelitian ini juga mengungkap bahwa 60 persen perempuan setidaknya pernah mengalami masalah kesehatan saat melakukan penghilangan rambut kemaluan tersebut, antara lain luka gores, iritasi, dan infeksi. Penelitian lain bahkan mengungkapkan penghilangan rambut kemaluan dapat berakibat menularnya penyakit seksual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat adanya risiko tersebut, perlu diperhatikan beberapa hal saat menghilangkan rambut di area kemaluan. Dilansir dari Telegraph, Rabu (9/10), ginekolog Hugh Byrne mengungkapkan beberapa fakta terkait penghilangan rambut kelamin, yaitu:

1. Proses penghilangan rambut dapat menimbulkan nanah

Byrne mengatakan proses penghilangan rambut di daerah kelamin dapat menimbulkan nanah. Namun, ia mengatakan hal itu bisa diobati dengan antibiotik. Bila parah, bisa dengan jalan oeprasi.

2. Mencukur tidak lebih buruk dibandingkan waxing

Waxing sering kali dinilai sebagai pilihan terbaik menghilangkan bulu. Namun, Byrne mengatakan rambut di daerah kemaluan biasanya tumbuh miring sehingga teknik waxing tidak dapat bekerja maksimal dalam menghilangkan rambut-rambut.

3. Krim penghilang rambut mungkin yang terbaik

Byrne mengatakan penggunaan krim untuk menghilangkan rambut tidak menyebabkan trauma pada kulit. Hal ini berbeda dengan teknik mencukur serta waxing yang kerap menimbulkan bekas di kulit. Itu artinya, krim mengurangi risiko terjadinya infeksi.

4. Penghilangan rambut di daerah kemaluan meningkatkan risiko penularan penyakit seksual

Penelitian pada 2012 mengungkapkan penghilangan rambut di daerah kemaluan dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seksual. Hal itu dikarenakan tidak adanya rambut membuat bakteri lebih mudah masuk menyerang tubuh.

Byrne mengatakan kulit tanpa rambut akan menjadi lemah dan mudah terinfeksi herpes atau kuman yang biasa bersarang di daerah kemaluan.

5. Teknik menggunting lebih minim risiko

Teknik menggunting dinilai lebih aman dibandingkan teknik lainnya. Namun, ketika rambut tengah bertumbuh, akan timbul rasa gatal yang terkadang menyiksa.

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER