Jakarta, CNN Indonesia -- Takut makan mentimun karena bikin ‘becek’ atau keputihan? Jangan khawatir, itu cuma mitos. Ada fakta ilmiah yang bisa menjelaskannya.
Keputihan adalah cairan vagina yang bertambah secara abnormal. Pada dasarnya, cairan vagina berfungsi untuk membersihkan dan melindungi organ intim tersebut. Bertambahnya cairan vagina secara normal dapat terjadi, misalnya saat kehamilan, saat masa subur ataupun akibat rangsangan seksual.
Cairan vagina normalnya tidak berbau, berwarna bening sampai agak keputihan, dengan konsistensi cair berlendir. Namun, pada keputihan, cairan vagina bisa disertai bau (bau asam, busuk), berwarna kekuningan, kehijauan, keabuan, konsistensi menjadi lebih kental (dapat menyerupai ingus) dan dapat disertai gatal. Mungkin juga terdapat rasa nyeri saat berhubungan seksual atau terdapat bercak darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputihan atau cairan vagina abnormal bisa terjadi karena berbagai sebab. Namun, tidak ada studi yang menghubungkan antara makan mentimun dengan penyebab keputihan pada perempuan. Karena itu, makan mentimun bikin ‘becek’ hanyalah mitos, seperti dikutip dari buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan karangan Nutrifood Research Center.
Dilansir dari Mayo Clinic, Kamis (11/12), cairan vagina abnormal bisa disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau gejala menopause, yang relatif tidak berbahaya. Hanya saja, gejala tersebut bisa menimbulkan rasa kurang nyaman bagi perempuan.
Cairan vagina abnormal juga bisa merupakan gejala dari infeksi menular seksual tertentu. Dalam kasus yang jarang, cairan vagina abnormal yang disertai sedikit darah atau flek kecokelatan, patut diwaspadai sebagai gejala kanker serviks.
(mer/utw)