KESEHATAN PRIA

Impoten dan Ancaman Urologi Lain di Tubuh Pria

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 16:55 WIB
Bila mengalami impotensi, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi. Selain itu, ada berbagai masalah urologi lain yang kerap terjadi pada pria.
Ilustrasi (Getty Images/shakzu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Disfungsi ereksi merupakan masalah yang banyak dihadapi pria. Menurut data dari studi Massachusetts Male Aging Study (MMAS), 52 persen responden melaporkan mengalami disfungsi ereksi dengan berbagai derajat keparahan.

Bila mengalami disfungsi ereksi, pria dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi. Selain disfungsi ereksi, ada berbagai masalah urologi lainnya yang kerap terjadi pada pria, di antaranya:

1. Batu saluran kemih

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbentuknya batu disebabkan kurangnya volume urine atau penumpukan zat-zat dalam saluran kemih. Pembentukan batu di saluran kemih dapat disebabkan kurangnya konsumsi air putih dan kebiasaan menahan buang air kecil.

Pria berisiko lebih besar mengalami penyakit batu saluran kemih. Gejala yang timbul biasanya nyeri saat berkemih, keluar darah saat berkemih, serta rasa tidak nyaman di daerah perut atau nyeri pinggang. Pada pria, nyeri dan rasa tidak nyaman juga bisa terasa di bagian penis. Pada beberapa kasus, penderita bahkan merasa mual dan muntah.

Penanganan penyakit ini yaitu terapi konvensional dengan obat-obatan, laser, atau pembedahan. Penanganan tergantung dari jenis batu, ukuran batu, serta letaknya.

"Sebanyak 80 persen batu keluar dengan sendirinya karena besarnya hanya sekitar lima milimeter," kata Sigit Solichin, dokter spesialis urologi saat ditemui dalam acara diskusi di RSU Bunda, Menteng, Jakarta, Kamus (11/12).

Bila tidak ingin terserang penyakit ini, ia menyarankan agar pria banyak minum air putih serta rajin olahraga.

(Baca juga: Nyeri di Penis, Waspadai Penyakit Batu Saluran Kemih)

2. Pembesaran dan kanker prostat

Kasus ini juga sering dijumpai pada pria. Setidaknya, pembesaran prostat jinak menimpa 50 persen pria di Amerika yang berusia di atas 50 tahun. Gejalanya berupa gangguan berkemih seperti sering kencing, kencing tidak tuntas, dan nyeri saat kencing.

Gangguan lain yang menyerang prostat adalah kanker. Pada pria, jenis kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang paling sering dijumpai.

Gejala awalnya tidak ada sehingga mayoritas kasus diketahui saat stadium lanjut. Tindakan pengobatannya adalah pembedahan, kemoterapi, dan terapi hormonal dengan radiasi.

"Semakin dini penyakit ini dideteksi, maka akan semakin mudah mengobatinya. Sekarang operasi prostat bisa dilakukan dengan bantuan robot. Operasi ini membuat luka pada pasien karena operasi lebih minimal," kata dokter spesialis urologi Rachmat Budi Santoso yang berpraktik di RSU Bunda, Menteng, Jakarta.

3. Infertilitas

Pasangan dikatakan infertil jika aktif berhubungan seksual dalam jangka waktu setahun tanpa kontrasepsi tetapi belum punya keturunan. Separuh kasus infertilitas berasal dari pria, misalnya karena varises di testis, jumlah sperma tidak memadai, penyumbatan saluran sperma, gangguan hormonal, atau gangguan pada testikel.

(Baca juga: Penyebab Umum Kemandulan Pria: Varises di Testis)

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER