KESEHATAN PRIA

Sering Makan Tempe Bikin Pria Susah Punya Anak?

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2014 11:31 WIB
Banyak kabar beredar yang menyebut makanan berbahan kedelai dapat menurunkan kesuburan pria. Benarkah demikian?
Ilustrasi tempe (FotoosVanRobin/Wikipedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tempe merupakan makanan tradisional asal Indonesia. Makanan berbahan dasar kedelai ini juga telah menjadi favorit banyak orang. Sayangnya, banyak kabar beredar yang menyebut makanan berbahan kedelai dapat menurunkan kesuburan pria.

Menurut isu, kandungan isoflavon pada kedelai dapat mengecilkan kelenjar kelamin pada anak laki-laki dan menurunkan jumlah sperma pada pria, karena memiliki sifat seperti hormon estrogen ketika dikonsumsi. Benarkah?

Penelitian yang dilakukan oleh Beaton, et al., 2010, justru menemukan sebaliknya. Kualitas sperma pada pria yang mengonsumsi protein kedelai yang mengandung isoflavon tinggi (61,7 mg isoflavon/hari) tidak berbeda dengan pria yang mengonsumsi susu sapi, seperti dilansir dari buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan karangan Nutrifood Research Center, Jumat (12/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, bukti historis menunjukkan bahwa tidak ada masalah reproduksi di Jepang dan Tiongkok, padahal kedua negara itu adalah pengonsumsi kedelai paling tinggi di dunia.

Dibanding kedelai murni, tempe juga dianggap lebih aman karena merupakan produk kedelai fermentasi. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of American Dietetic Association membuktikan bahwa fermentasi memang menurunkan kadar isoflavon dalam kedelai dan mengubah jenisnya.

Tapi yang jelas, baik isoflavon dalam kedelai maupun dalam tempe tidak berbahaya bagi tubuh. Kedelai bahkan memiliki banyak manfaat sehat untuk tubuh.

Kandungan isoflavon di dalam produk kedelai berbeda-beda, seperti di dalam tahu mengandung isoflavon sebanyak 30 mg/100 gram, di dalam tempe mengandung isoflavon sebanyak 50 mg/100 gram, sedangkan di dalam susu kedelai mengandung isoflavon sebanyak 10 mg/100 gram.

Di Asia konsumsinya bervariasi antara 30-200 mg/hari dan paling tinggi dikonsumsi oleh masyarakat Jepang yaitu 200 mg/hari, sedangkan anjuran asupannya sebesar 50-90 mg/hari. Tapi tidak ada efek yang timbul jika dikonsumsi berlebih misalnya lebih dari 200 mg/ hari.

Selain isoflavon, di dalam kedelai terkandung 40 persen protein yang terdiri dari asam lemak esensial dengan daya cerna yang sangat baik, 15 persen oligosakarida dan monosakarida, 15 persen serat, 20 persen lemak yang sebagian besar terdiri dari asam lemak tak jenuh dan 10 persen adalah bahan lainnya.

Berikut manfaat sehat kedelai bagi tubuh:

1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menuturkan bahwa setiap konsumsi 25 gram kedelai bisa mengurangi risiko penyakit jantung.

2. Isoflavon yang terkandung di dalam kedelai bisa berguna untuk terapi hormonal karena isoflavon memiliki struktur yang mirip dengan hormon seks estrogen.

3. Konsumsi kedelai secara rutin bisa mengurangi kadar kolesterol total sebesar 9,3 persen.

4. Kandungan kalsium, protein dan isoflavon yang terkandung di dalam kedelai berkontribusi terhadap kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis dengan meningkatkan kerapatan massa tulang sebesar 5 persen.

5. Studi di Amerika dan Jepang mendapatkan konsumsi 45 gram tepung kedelai bisa mengurangi gejala menopause seperti hot flashes sebesar 40 persen.

6. Kedelai mengandung indeks glikemik (GI) yang rendah sehingga bisa menjaga nilai kadar gula darah tetap stabil serta mempertahankan rasa lapar lebih lama.

7. Konsumsi kedelai secara rutin bisa membantu mengurangi risiko kanker payudara dan kanker prostat.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER