Jakarta, CNN Indonesia -- Varikokel merupakan salah satu kelainan yang menyebabkan terjadinya infertilitas atau ketidaksuburan pada pria. Varikokel merupakan pelebaran pembuluh darah balik di daerah kantung buah zakar, atau biasa dikenal dengan varises testis.
Varikokel menyebabkan suhu testis penderitanya meningkat. Padahal, suhu testis seharusnya dua derajat di bawah suhu badan.
"Pembentukan spermatozoa membutuhkan suhu dua derajat lebih rendah daripada suhu tubuh," kata Ponco Birowo, dokter spesialis urologi saat acara diskusi di RSU Bunda, Menteng, Jakarta pada Kamis (11/12). Karena itulah, varikokel dapat menyebabkan infertilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga:
Penyebab Umum Kemandulan Pria: Varises di Testis)
Gejala varikokel berupa rasa nyeri di bagian buah zakar. Ponco mengatakan bila pria aktif behubungan seksual selama setahun tetapi belum juga dikaruniai anak, maka perlu waspada terkena varikokel.
Bedah mikro dapat dilakukan untuk menangani kasus tersebut. Operasi ini memberikan keuntungan berupa luka operasi yang kecil dengan angka keberhasilan sebesar 70 persen.
"Tidak ada efek samping. Pasien tidak perlu rawat inap, mereka bisa pulang dua jam setelah tindakan," kata Ponco. Ia mengatakan rasa sakit setelah operasi ini dijalankan seperti sunat.
Ia juga mengatakan operasi ini tidak mengganggu fungsi seksual. "Pasien dapat langsung berhubungan seksual bila sudah tidak merasakan nyeri lagi," kata staf pengajar Divisi Urologi Departemen Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Namun, seusai operasi pasien tidak boleh mengendarai kendaraan atau mengendalikan mesin. "Dikhawatirkan pasien masih di bawah pengaruh obat bius," kata Ponco.
Ponco menjelaskan jumlah pria dengan kasus varikokel yang ia tangani kian meningkat. Rata-rata merupakan pria di atas usia 30 tahun. "Dalam satu bulan saya melakukan 20 sampai 30 bedah mikro untuk kasus varikokel," katanya.
Ia mengatakan gaya hidup yang tak sehat menjadi penyebab utama. "Misalnya merokok atau mengenakan celana jins yang terlalu ketat," katanya.
Selain itu, ada pula faktor genetik. "Di Indonesia, yang terkena varikokel karena unsur genetik ada sekitar 10 persen. Namun belum ada data yang pasti," katanya.
(mer/mer)