Bekas tambang tembaga terbuka, yang memiliki warna air mengilap merah adalah pemandangan yang sangat indah. Namun, jangan terkecoh dengan air tenang dan tampak bercahaya. Air dalam lubang itu ternyata sangat tercemar oleh asam dan logam berat beracun.
Pada tahun 1995, sekawanan angsa salah arah dan mendarat di tepi danau. Keesokan harinya, 342 ekor angsa ditemukan mati. Lubang itu kini dikelola oleh pembersihan lingkungan Superfund.
Meski berbahaya, ternyata orang-orang justru tertarik melihatnya. Untungnya, pengunjung tidak diperbolehkan terlalu dekat. Pengunjung dapat membayar US$ 2 untuk melihat lubang dari platform yang terletak di atasnya. Situs itu terbuka dari Maret hingga November.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT