KESEHATAN ORGAN INTIM

Beberapa Penyebab Menghitamnya Organ Intim Wanita

Tri Wahyuni, Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 15:17 WIB
Sinar matahari tidak hanya bisa menghitamkan kulit yang terpapar langsung. Bagian yang tertutup pun bisa terkena, misalnya area sekitar organ intim wanita.
Ilustrasi (Thinkstock/Natalia Yakovleva)
Jakarta, CNN Indonesia -- Teriknya matahari di Indonesia kadang memang sangat mengganggu. Akibatnya, masalah pada kulit pun sering bermunculan. Mulai dari timbulnya keringat sampai berubahnya kulit menjadi hitam.

Ternyata, cuaca yang panas dan teriknya matahari tidak hanya menyebabkan masalah pada kulit yang terkena paparan sinar matahari langsung. Kulit yang terlindungi pakaian dan tidak kena sinar matahari secara langsung pun bisa terkena masalah, misalnya saja seperti menghitamnya area sekitar vagina.

"Adanya keringat yang menumpuk menyebabkan kulit tidak bisa bernapas dan akhirnya menjadi lebih gelap," kata Medical Affairs Manager, Affiliate Pharmacovigilance Head at Sanofi, Dian wijayanti, saat ditemui di Kawasan Senayan, Rabu (17/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dian, cuaca yang panas juga dapat menyebabkan area vagina lebih lembab, sehingga bisa tumbuh bakteri jahat bahkan sampai iritasi.

Penggunaan celana yang terlalu ketat juga bisa menyebabkan area sekitar organ genital perempuan menjadi lebih gelap karena adanya gesekan antara kulit dan pakaian.

"Kalau terus-menerus terjadi gesekan dengan bahan pakaian bisa menyebabkan kulit menggelap," ujar Dian.

(Baca juga: Testis Jelek dan Keriput Makin Yahud)

Salah satu solusinya, pilihlah celana dalam yang sehat. Katun merupakan kain terbaik yang sesuai untuk semua jenis kulit. Dengan menggunakan celana dalam katun, memungkinkan organ genital untuk menghirup udara segar dan selalu membantunya tetap kering.

"Kalau beli celana dalam enggak perlu yang mahal tapi perhatikan bahannya. Jangan beli yang berbahan nilon yang harganya justru lebih mahal. Ini biasanya sering dilakukan perempuan karena ingin gaya," ujar Frizar Irmansyah, dokter spesialis ginekologi dari RS Pusat Pertamina, saat dihubungi CNN Indonesia dalam kesempatan berbeda.

Menurut Frizar, di Indonesia yang bersuhu tropis dan panas, sebaiknya jangan menggunakan celana dalam yang berbahan nilon, karena bahan tersebut tidak dapat menyerap keringat. Akibatnya, organ kelamin menjadi lembab dan tumbuh jamur yang bisa mengakibatkan keputihan pada perempuan.

"Saya juga tidak pernah menyarankan pasien saya untuk menggunakan pantyliner atau cairan-cairan pembersih. Itu sebenarnya enggak perlu, cukup dengan menjaga organ kelamin tetap kering dan ganti celana dalam kalau basah, sudah bisa membuat organ kelamin perempuan terhindar dari jamur,” katanya.

(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER