Jakarta, CNN Indonesia -- Anda masih muda, tapi sudah pelupa? Lupa meletakkan barang, lupa nama orang, atau lupa kalau ada janji dengan seseorang? Mungkin Anda pernah membaca gejala umum dari penyakit Alzheimer sama dengan yang Anda alami. Lantas, apakah Alzheimer sedang menggerogoti tubuh Anda?
Dokter spesialis saraf, Yuda Turana mengatakan lupa di usia muda belum tentu indikasi terkena penyakit yang dapat menurunkan memori secara cepat, Demensia Alzheimer.
"Lupa itu belum tentu Alzheimer, bisa juga gangguan memori maupun gangguan atensi," katanya saat ditemui di Plaza Senayan, Senin (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gangguan memori dan gangguan atensi dapat terjadi jika seseorang memiliki terlalu banyak informasi di kepalanya. Hal ini disebabkan banyaknya aktivitas dan kegiatan yang harus dilakukan setiap hari. Akibatnya, yang terjadi adalah
information overload sehingga terjadi gangguan memori dan atensi.
Namun, bukan tidak mungkin juga gejala Alzheimer muncul di usia muda. Untuk memastikan hal itu, Yuda menganjurkan agar masyarakat rutin memeriksakan fungsi otaknya.
"Kita biasa untuk
medical check up persoalannya hanya jantung yang ditanya sehat atau tidak. Tapi tidak pernah bertanya tentang fungsi otak," ujarnya.
Hanya melalui sebuah pemeriksaanlah, seseorang bisa mengetahui penyebab lupa yang ia alami. Apakah ada gejala Alzheimer atau bahkan jenis demensia lainnya.
"Caranya melalui pemeriksaan objektif, pemeriksaan fungsi kognitif. Dengan pemeriksaan
screening biasa dan konsultasi cek memori," jelas Yuda.
Sebenarnya, penyakit Alzheimer bisa dicegah. Kuncinya adalah pola hidup sehat dan tidak stres. Adapun beberapa penyebab Alzheimer yang sering ditemukan adalah hipertensi, merokok, obesitas, kesendirian, stres, depresi, benturan kepala yang berulang, dan tidur mendengkur juga termasuk faktor risiko Alzheimer.
"Apa yang tidak bagus buat jantung, pasti tidak bagus buat otak," ucap Yuda.
(mer/mer)