PENELITIAN KESEHATAN

Stroke, Penyakit Tidak Menular Tapi Paling Fatal

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Selasa, 30 Des 2014 08:23 WIB
Dari segi tingkat fatalitasnya, stroke dianggap sebagai penyakit menular yang penyebabnya paling fatal, kemudian diabetes melitus, dan penyakit jantung koroner.
Ilustrasi (Allan Ajifo/Wikimedia Commons)
Jakarta, CNN Indonesia -- Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia mempunyai jumlah yang tinggi. Data Riskesdas Kementerian Kesehatan tahun 2013 menunjukkan angka penyakit hipertensi sebanyak 28,5 persen, penyakit jantung 1,5 persen, stroke 12,1 persen, diabetes melitus 6,9 persen, kanker/ tumor 1,4 persen, dan cedera sebanyak 8,5 persen.

Banyak faktor yang bisa memengaruhi munculnya risiko penyakit menular. Misalnya, pola makan tidak sehat, seperti rendah serat dan tinggi lemak, konsumsi garam dan gula yang berlebih, kurang aktivitas fisik, konsumsi rokok, dan hipertensi.

Semua faktor tersebut disinyalir meningkatkan risiko penjangkitan penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, diabetes melitus, kanker atau tumor, dan masih banyak lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penelitian terhadap tiga penyakit tidak menular, yaitu diabetes melitus, jantung koroner, dan stroke yang dilakukan Balitbang Kemenkes menunjukkan bahwa penderita penyakit diabetes melitus meningkat sekitar 21,3 persen dari 1000 penduduk.

Sementara, penyakit jantung koroner meningkat 13,9 persen, dan stroke mengalami peningkatan sebanyak 6,7 persen. Berdasarkan kecepatan munculnya, diabetes melitus menjadi jenis penyakit menular yang paling banyak muncul, disusul oleh jantung koroner dan stroke.

Dari segi tingkat fatalitasnya, stroke dianggap sebagai penyakit menular yang penyebabnya paling fatal, kemudian diabetes melitus, dan penyakit jantung koroner berada di urutan ketiga.

Untuk menghindari ketiga jenis penyakit tidak menular tersebut, Anda perlu menghindari beberapa faktor pemicu risiko penyakit tersebut. Faktor yang menjadi risiko terjadinya diabetes melitus adalah rendahnya kolestrol baik, tingginya trigliserida, umur tua, dan adanya obesitas sentral dan hipertensi.

Sementara, faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner adalah umur tua, kurangnya aktivitas fisik, dan hipertensi. Jenis kelamin laki-laki juga dinilai paling berpotensi terhadap penyakit jantung koroner.

Sedangkan untuk stroke, faktor risikonya adalah hipertensi, diabetes melitus, dan migrain. Stroke juga berpotensi besar menyerang laki-laki.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER