Jakarta, CNN Indonesia -- Mengurus si buah hati memang bukan perkara yang mudah. Ada banyak ‘aturan’ yang harus dipatuhi agar si kecil bisa tumbuh sehat. Dari hal yang kompleks sampai masalah sederhana bisa jadi masalah besar.
Salah satu masalah sederhana yang kerap jadi perdebatan adalah perlukah si kecil tidur menggunakan bantal? Dikutip dari Boldsky, para ahli mengatakan bahwa si kecil sebenarnya belum perlu tidur menggunakan bantal. Setidaknya untuk beberapa tahun pertama.
Setelah usia 2 atau 3 tahun, pilihlah bantal yang datar dan juga empuk. Berikut beberapa alasan mengapa bantal tidak disarankan untuk bayi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Flat head syndromeTidak seperti orang dewasa, bayi tidak bisa mengatur posisi tidurnya. Mereka juga tidak bisa membaca bahaya akibat tidur di posisi yang sama terlalu lama.
Lama-kelamaan, jika ia tidur terlalu lama berada di posisi sama di atas bantal yang terlalu lembut akan menyebabkan flat head syndrome atau sindrom kepala datar.
2. Meningkatkan risiko sulit bernapasKebanyakan orang tua berpikir bahwa bayi bisa tidur nyenyak dan nyaman ketika menggunakan bantal. Namun, kenyataannya itu tidak benar. Bayi bisa saja mengalami risiko sulit bernapas. Bantal akan membatasi pergerakan bebas bayi, sehingga bayi juga tak akan nyaman bergerak di atasnya. Tak cuma itu, bahan yang digunakan pun bisa jadi memengaruhi tingkat kenyamanan bayi.
3. Meningkatkan risiko keseleoBantal membuat lapisan tidur bayi jadi tak rata. Bagian kepala akan lebih tinggi dibanding bagian tubuh. Lama-kelamaan ini akan membuat leher bayi berisiko keseleo.
4. Keringat berlebihBeberapa bantal dibuat dari bahan seperti polyester. Hal ini akan menaikkan suhu di bawah kepala bayi dan memancing keringat berlebih dan bayi jadi tak nyaman.
(chs/mer)