PENEMUAN KEDOKTERAN

Mengungkap Misteri Otak Para Laskar Peperangan

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 16 Jan 2015 10:29 WIB
Sepanjang sejarah, manusia melakukan dominasinya dengan berperang. Tak sedikit korban berjatuhan, baik dari pihak rakyat sipil ataupun tentara.
Ilustrasi otak (Thinkstock/Ivan Radovanovic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepanjang sejarah, manusia melakukan dominasinya dengan berperang. Tak sedikit korban berjatuhan, baik dari pihak rakyat sipil ataupun tentara. Para ilmuwan berusaha mengungkap efek misterius gangguan saraf yang diakibatkan oleh pertempuran, disebut juga dengan shellschock.

Satu abad setelah Perang Dunia Pertama, para ilmuwan pertamakalinya mengidentifikasi cedera otak, yang merusak kehidupan para tentara dengan kondisi tersebut.

Peneliti melakukan otopsi terhadap tentara veteran Amerika Serikat yang selamat dari ledakan IED (Improvised Explosive Devices) di Irak dan Afganistan, yang kemudian meninggal oleh penyebab lain. IED adalah bahan peledak rakitan tangan yang simpel. Mereka menemukan, para mantan prajurit memiliki cedera otak unik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari laman Independent, penemuan itu digambarkan sebagai pola sarang lebah rusak yang khas dan serabut saraf yang bengkak. Cedera itu berbeda dari yang ditemukan pada orang-orang dalam kecelakaan mobil, korban overdosis, atau penderita sindrom pukulan berat, yang disebabkan oleh pukulan berulang di kelapa.

Lesi terjadi di daerah kritis pada otak korban ledakan IED, termasuk di lobus frontal yang mengontrol pengambilan keputusan dan penalaran. Para ilmuwan pun menyimpulkan, cedera otak tersembunyi memainkan peran dalam masalah sosial dan psikologis yang dihadapi oleh beberapa veteran perang.

Vassilis Koliatsos, profesor patologi, neurologi, dan psikiatri di Universitas Johns Hopkins, Baltimore, mengatakan, “Ini adalah pertamakalinya alat patologi modern digunakan untuk melihat masalah usang yang berumur 100 tahun, efek yang tersisa dari ledakan di otak.”

“Lokasi dan luasnya lesi menjelaskan mengapa beberapa veteran yang selamat dari serangan ledakan bermasalah dalam mengembalikan hidup normal mereka.”

Konflik di Irak dan Afghanistan telah menyebabkan peningkatan tajam jumlah tentara yang menderita gangguan stres pasca trauma. Badan amal Combat Stress memperkirakan sekitar 50 ribu veteran perang Irak dan Afghanistan di Inggris menderita beberapa jenis masalah kesehatan mental di masa depan.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER