Jakarta, CNN Indonesia -- Suara berat atau suara 'ngebas' biasanya dimiliki oleh para pria. Namun kenyataannya, beberapa perempuan juga memiliki suara yang berat. Tak jarang perempuan bersuara berat ini terdengar seperti suara pria.
Misalnya saja yang kita kenal adalah suara dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Sejumlah penyanyi wanita terkenal juga ada yang populer justru karena memiliki warna suara demikian.
Pria bersuara berat umumnya dianggap lebih seksi, kuat, kompeten, dan bisa dipercaya. Namun, sebaliknya, perempuan yang bersuara berat dinilai kurang menarik dan aneh. Tentu, ini disebabkan karena umumnya perempuan memiliki suara yang tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, perempuan bersuara berat, jangan keburu minder. Dilansir dari
The Atlantic, penelitian demi penelitian membuktikan bahwa perempuan bersuara maskulin adalah aset berharga untuk kepemimpinan dan politik.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal
PLOSOne mengungkapkan bahwa nada suara akan memengaruhi persepsi dan kapasitas kepemimpinan seseorang.
Bagi banyak orang, suara-suara rendah dan berat akan menenangkan hati dan terdengar berwibawa. Peneliti mengatakan, suara bernada rendah dianggap lebih otoritatif daripada suara tinggi.
Selain itu, dalam penelitian juga disebutkan bahwa pria ternyata juga lebih menyukai perempuan bersuara yang berat sebagai pimpinannya.
Suara rendah perempuan dianggap lebih kompeten, kuat dan dapat dipercaya. Artinya, sifat ini dianggap sebagai sebuah nilai positif dalam konteks kepemimpinan.
Namun, preferensinya ternyata tak hanya itu saja. Selain dianggap lebih kuat dan kompeten, suara berat ternyata juga dianggap mengindikasikan usia seseorang. Peneliti menunjukkan bahwa suara perempuan yang rendah umumnya dimiliki oleh perempuan yang berusia lanjut.
Penyebab perempuan bersuara beratKetika bicara tentang nada suara, Anda tak bisa lepas dari pita suara. Suara berat atau suara tinggi seseorang ditentukan oleh ukuran laring, panjang dan massa pita suara seseorang. Selain itu, ternyata masih ada lagi penyebab perempuan bisa memiliki suara yang berat.
1. Hormon testosteronBukan hanya pria yang menghasilkan hormon ini dalam tubuhnya. Perempuan juga menghasilkan testosteron dalam tubuh. Hanya saja, jumlahnya tidaklah sebanyak pria.
Hormon inilah yang bertanggung jawab atas beberapa karakteristik fisik pria yang muncul dalam tubuh perempuan. Apa hubungannya hormon ini dengan pita suara?
Ingatlah kondisi pria saat 'suaranya mulai pecah'. Saat hormon ini mulai diproduksi lebih banyak dalam tubuh, ketika usia bertambah, hormon ini akan membuat pita suara menebal. Berat tidaknya suara ini tergantung pada jumlah testosteron yang dihasilkan.
Hal yang sama juga terjadi para perempuan. Jika perempuan menghasilkan hormon testosteron yang lebih banyak dibanding perempuan lainnya selama masa pubertas, maka suaranya akan jadi lebih berat.
2. MerokokMerokok dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan efek samping untuk pita suara, seperti halnya hormon. Rokok akan menyebabkan pita suara menjadi radang, menebal dan kering. Akibatnya, suara akan jadi lebih dalam, berat dan pastinya serak.
3. Panjang dan ketebalan pita suara Pria, wanita dan anak-anak punya ketebalan dan panjang pita suara yang berbeda ini. Ini yang menyebabkan jenis suara juga berbeda-beda. Pada pria dewasan umumnya memiliki panjang 1,75 centimeter hingga 2,5 centimeter. Sementara pada wanita adalah sekitar 1,25 centimeter sampai 1,75 centimeter. Pada anak-anak pita suara lebih tipis dan pendek, hingga suara merekapun terdengar lebih tinggi.
(chs/utw)