Desa Cherrapunji di negara bagian Meghalaya dikenal sebagai salah satu tempat terbasah di dunia. Bukan batu-bata, semen, bahkan papan kayu standar yang dipakai untuk membangun jembatan. Akar pohonlah yang dipakai.
Akar pohon yang lentur dilatih untuk tumbuh melalui batang pohon. Dibutuhkan waktu 15 tahun untuk menyelesaikan jembatan.
Penduduk suku lokal War-Khasis belajar bagaimana cara menjinakkan akar pohon beringin yang liar. Akar tumbuh dalam arah tertentu menggunakan bambu sebagai alat dukungan. Beberapa jembatan yang mereka bangun panjangnya lebih dai 30 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jembatan tersebut kira-kira dapat mendukung 50 orang, kata Ravi Kodakandla yang tinggal di India.