Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala berdenyut hebat, atau serasa di tusuk jarum atau dihujam palu yang begitu besar ketika Anda melakukan aktivitas memang sangat mengganggu. Bahkan beberapa orang yang tidak kuat akan jatuh pingsan ketika sakit kepala melanda.
Apa yang sebenarnya terjadi saat sakit kepala? Apakah otak Anda mengalami kerusakan? Atau bagian lain?
Sakit kepala merupakan jenis sakit yang paling umum. Hampir semua orang mengalami sakit kepala, baik itu sakit kepala ringan sampai sakit kepala berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, ketika kepala sakit, tidak ada gangguan pada otak maupun tengkorak Anda, karena kedua bagian itu tidak peka terhadap rasa sakit. Sakit yang menghujam kepala Anda berasal dari lingkungan sekitar otak yang terluka.
Ada jaringan saraf yang membentang di atas kulit kepala, wajah, mulut dan tenggorokan yang dapat merasakan sakit. Otot-otot di kepala dan pembuluh darah di permukaan dan dasar otak adalah bagian yang sangat sensitif terhadap rasa sakit.
Manusia memiliki serabut saraf sensorik yang disebut nosiseptor yang akan bereaksi ketika mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan. Nosiseptor yang ada pada kulit, sendi dan beberapa organ serta otot mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak, yang akhirnya membuat manusia merasakan sakit.
Tapi, tidak semua kasus sakit kepala sama. Ada sedikit perbedaan dalam kasus sakit kepala. Otak memang tidak mengalami nosiseptor, tapi nosiseptor di area kepala terdapat di lapisan jaringan yang disebut dura dan pia.
Lapisan tersebut berfungsi sebagai perisai pelindung antara otak dan tengkorak. Sakit kepala yang terjadi ternyata dipicu oleh pembuluh darah yang melepaskan bahan kimia di dekat dura dan pia sehingga memicu nosiseptor yang sering menyebabkan sakit kepala.
Ada tiga jenis sakit kepala yang biasanya menimpa manusia. Ada sakit kepala yang diakibatkan ketegangan (tension headache), migrain, dan sakit kepala kluster (cluster headache).
Sakit kepala yang diakibatkan ketegangan adalah jenis yang paling umum dari sakit kepala. Sakit kepala jenis ini akan Anda alami ketika Anda berada dalam kondisi khawatir atau sedang banyak pikiran dan berada di bawah tekanan.
Penglihatan yang buruk juga dapat menyebabkan sakit kepala ini. Ketika otot-otot di kepala mengalami kontraksi, reseptor rasa sakit akan mengirimkan sinyal ke otak. Sakit kepala jenis ini biasa ditangani dengan obat penghilang rasa sakit dosis ringan hingga dosis tinggi.
Sementara itu, migrain disebabkan oleh perubahan dalam aliran darah ke korteks serebral. Pembuluh darah yang bengkak mendorong otak sehingga menyebabkan rasa sakit. Jenis sakit kepala ini dipicu oleh kurang tidur, stres atau diet yang buruk. Migrain pun ternyata bisa berlangsung lama, tidak hanya beberapa jam saja. Bahkan migrain bisa berlangsung sampai tiga hari.
Sedangkan sakit kepala kluster, merupakan salah satu jenis sakit kepala yang paling parah, namun jarang terjadi. Sakit kepala ini terjadi pada satu sisi kepala, biasanya di sekitar mata. Jenis sakit kepala ini berhubungan dengan konsumsi kafein atau alkohol. Ketika Anda berhenti minum kopi, kafein membatasi aliran darah dan lonjakan darah yang masuk ke dalam kepala, yang dapat menyebabkan rasa sakit.
(mer/mer)